Ilustrasi menghadapi tantrum pada anak (Shutterstock/Edited by HerStory)
"Ketika anak nangis sesenggukan dan langsung disuruh berhenti oleh orang tuanya apalagi dengan ancaman, kan tangisnya langsung tertahan. Itu lama-lama bisa memengaruhi anak dan dia jadi gagap nantinya," ujar Adi, Senin (4/7/2022).
Melarang anak menunjukkan emosinya akan terbawa hingga mereka dewasa. Pada waktunya nanti, mereka bisa saja meyakini bahwa mereka tak boleh mengekspresikan perasaannya. Padahal, menahan emosi dapat mengganggu kesehatan mental.
Jika ingin anak belajar bagaimana mengatur emosi, maka Moms tak dapat boleh melarang ketika mereka mencoba mengekspresikannya lewat menangis.
Percayalah, suatu hari anak akan tahu bagaimana menangani perasaannya dan mengekspresikannya pada waktu yang dianggap 'pantas' oleh orang dewasa.
Alih-alih melarang, membentak, atau mengancam, Moms dan Ayah harus mendukung pengembangan regulasi emosinya dengan empati dan pengertian.
Daripada "berhenti menangis", cobalah mengatakan hal berikut ini :
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel: