2. Bertambahnya peran sebagai orangtua

Pertimbangan selanjutnya sebelum memutuskan punya anak, adalah apakah kamu dan pasangan telah siap dengan peran tambahan sebagai orangtua?

Itu artinya, kamu mesti meluangkan waktu untuk anak di sela-sela kesibukan peranmu sebagai karyawan di perusahaan, peranmu sebagai anak terhadap orangtua, peran sebagai suami istri, dan peran-peran sosial lainnya.

Anak gak hanya butuh dikasih makan, lho. Tapi, juga butuh perhatian, kasih sayang, waktu, dan berbagai kebutuhan lain yang mesti dipenuhi oleh orangtuanya. Jadi, pastikan siap, ya!

3. Pengetahuan bagaimana mengasuh anak

Ada banyak orang dewasa yang bermasalah disebabkan pola asuh masa kecilnya yang salah. Misalnya, sering dibentak atau dimarahi orangtua karena orangtuanya sendiri belum bisa mengendalikan emosi, atau mengira kalau bentakan itu cara tepat untuk mendisiplinkan anak.

Nyatanya, banyak anak terganggu psikologisnya karena pemahaman pola asuh orangtua yang keliru. Maka dari itu, kamu dan pasangan pun mesti mempertimbangkan hal ini. Sudah punya pengetahuan yang memadai sebagai orangtua atau belum?

Kok, ribet banget sih punya anak? Memang iya. Anak bukanlah benda mati yang bisa kamu atur seenaknya. Untuk itulah pastikan kamu dan pasangan sudah siap ketika hendak memiliki buah hati, ya.

Baca Juga: Belum Ada Rencana Nikah? Ikutin Yuk Langkah Wanita Jepang Lakukan Egg Freezing! Apa Sih Keunggulannya?

Baca Juga: Santai Belum Nikah di Kepala Tiga, Sahila Hisyam Akui Cari Pasangan Hidup Itu Sulit: Meskipun Terlihat Baik, Belum Tentu Aslinya Begitu!