Natto menggunakan nasi. (Pinterest/Edited by HerStory)
Para penulis menunjukkan bahwa produk kedelai yang difermentasi lebih kaya serat, kalium, dan komponen bioaktif daripada produk non-fermentasi.
Tapi, penelitian ini adalah studi observasional. Sehingga tidak bisa menentukan penyebabnya. Para peneliti juga tidak bisa mengesampingkan beberapa risiko yang diamati mungkin disebabkan oleh faktor lain.
"Dalam studi prospektif besar yang dilakukan di Jepang dengan tingkat konsumsi kedelai yang tinggi, tidak ada hubungan signifikan antara asupan produk kedelai total dan semua penyebab kematian," jelas para peneliti dikutip dari Express.
Sebaliknya, asupan produk kedelai yang lebih tinggi dikaitkan dengan risiko kematian dini lebih rendah. Banyak bukti yang menunjukkan bahwa produk kedelai yang difermentasikan berkaitan dengan manfaat kesehatan tertentu.
Namun, penelitian lebih lanjut mengenai hal ini masih diperlukan. Karena, kita perlu paham efek kesehatan dari kedelai yang difermentasi dan menginformasikan pengembangan produk yang lebih sehat.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.