Ilustrasi wanita bekerja dari rumah. (Unsplash/Annie Spratt)
Ternyata break saat meeting sangat membantu untuk menyegarkan pikiran. Minum kopi atau teh sembari makan camilan selama 15-20 menit baru kemudian melanjutkan meeting itu sangat membantu. Nah, pada virtual meeting, “kemewahan” semacam ini tak ada. Obrolan dan diskusi terus berlanjut, entah sedang tegang-tegangnya ataupun ketika titik temu belum juga diperoleh.
Virtual meeting membuat kamu menatap wajah sendiri dan ini memicu stres. Ketika kamu melihat ekspresi wajah bosan tapi berusaha terlihat ceria, ini bisa menjadi tekanan tersendiri, ditambah rumitnya topik meeting yang sedang dibahas.
Lantas bagaimana mengatasinya? Ternyata bertelepon dianggap lebih relevan ketimbang virtual meeting. Pertimbangkan baik-baik apakah kamu dan tim memang membutuhkan virtual meeting atau tidak. Jika memang hal yang hendak didiskusikan masih bisa diobrolkan lewat email, justru malah lebih baik.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.