Menu

Pasien Covid-19 Banyak yang Alami Kabut Otak, Apa Itu?

29 Juli 2022 10:05 WIB
Pasien Covid-19 Banyak yang Alami Kabut Otak, Apa Itu?

Ilustrasi otak yang mulai mengalami kerusakan karena kebiasaan buruk. (Freepik/asier_relampagoestudio)

Kemungkinan kabut otak disebabkan oleh peningkatan kadar sitokin inflamasi di sekitar otak penyintas Covid-19. Sitokin merupakan molekul yang diproduksi sistem imun untuk mendorong peradangan.

Adanya peradangan pada otak menghambat neuron dalam berkomunikasi. Para ahli berpendapat bahwa ini merupakan salah satu faktor yang berkontribusi pada otak.

Belum jelas berapa lama kabut otak akan terjadi pada penyintas Covid-19. Ada yang mengalaminya beberapa minggu hingga tiga bulan setelah penyakit mereka.

Cara terbaik untuk mengatasi kabut otak dengan dengan menerapkan kebiasaan sehat, termasuk tidur yang cukup, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, olahraga, dan menghindari alkohol serta rokok.

Baca Juga: Gawat Sudah Masuk Indonesia! Kenali Gejala-gejala COVID-19 Varian 'Eris' yang Perlu Kamu Tahu, Tolong Jangan Diabaikan

Baca Juga: Covid-19 Kembali Jadi Ancaman Kesehatan di Dunia, Ahli Khawatirkan Muncul Varian Baru, Tetap Waspada Moms!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman:

Artikel Pilihan