Ilustrasi otak yang mulai mengalami kerusakan karena kebiasaan buruk. (Freepik/asier_relampagoestudio)
Kemungkinan kabut otak disebabkan oleh peningkatan kadar sitokin inflamasi di sekitar otak penyintas Covid-19. Sitokin merupakan molekul yang diproduksi sistem imun untuk mendorong peradangan.
Adanya peradangan pada otak menghambat neuron dalam berkomunikasi. Para ahli berpendapat bahwa ini merupakan salah satu faktor yang berkontribusi pada otak.
Belum jelas berapa lama kabut otak akan terjadi pada penyintas Covid-19. Ada yang mengalaminya beberapa minggu hingga tiga bulan setelah penyakit mereka.
Cara terbaik untuk mengatasi kabut otak dengan dengan menerapkan kebiasaan sehat, termasuk tidur yang cukup, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, olahraga, dan menghindari alkohol serta rokok.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.