"Gue memperbolehkan dia untuk berasumsi seperti itu, dia akan mencap gue sebagai orang jahat tapi gue yakin suatu saat cap itu pasti akan luntur dan bisa jadi orang baik di mata dia, itu aja. Itu memang butuh proses, saat itu berat dan gue yakin akan ada sesuatu efeknya keputusan (cerai) ini," tuturnya.

Sembari menangis, Ibnu menceritakan betapa ia berjuang keras menunjukkan rasa kepeduliannya pada Dholfin. Namun, pesan WA saja tak pernah dibalas. Kendati begitu, Ibnu tetap berusaha mendekatkan diri pada putranya.

"Dengan main ke rumahnya, gue jemput dia ke sekolah meski gue dicuekin. Tapi gue tetep selalu berpikir apa yang ada di frame gue dan frame dia, gue harus menerima itu," paparnya.

Ibnu begitu pilu ketika mengenang sikap sang putra yang begitu dingin padanya dengan waktu yang begitu lama.

"Bahkan chat gue gak pernah dibales, gue gak tahu itu dibaca apa enggak. Gue selalu positif thinking itu dibaca meskipun gak dibalas, dan Ririn selalu ngajarin itu sih, ya lakuin aja gak perlu ada ketakutan lalu kamu stagnand dan tidak melakukan apa-apa," ceritanya.

Saat Ibnu menikah dengan Ririn pun, ia mengundang Dhofin. Tapi, Dhofin seakan sudah menutup pintu untuk sang ayah. Padahal, Ibnu begitu ingin memperkenalkan sosok istri barunya itu.

"Diundang, sebelumnya gua ngomong dulu ke dia dengan kondisi yang masih dingin, jadi dia malah tutup pintu gitu. Tapi gue pengen nunjukin ke dia, gua gak pengen lu denger dari orang lain," cerita Ibnu.

Ibnu sampai minta maaf kepada Ririn dan keluarga sang istri lantaran anaknya yang tak hadir.

"Dan dia di hari pernikahan (Dhofin tidak datang), gue minta maaf banget ke Ririn, di satu sisi keluarganya Ririn welcome banget ke gue. Kayaknya gak salah gue ambil keputusan nikahin Ririn," tukasnya.

Baca Juga: Romantis Umumkan Kehamilan, Pose Manis Ibnu Jamil dan Ririn Ekawati Banjir Doa: Udah Feeling Sih!