Illustrasi wanita sulit orgasme karena tidak jaga pola makan dan stres (Shutterstock)
Setiap peserta ditanya mereka pernah berpura-pura mengalami orgasme atau tak. Hampir 100 persen dari mereka mengaku pernah mengalami semacam rangsangan seksual berpasangan, baik manual maupun oral.
Lalu, hanya di bawah 70 persen wanita dan 85 persen pria melaporkan hubungan seks penetrasi. Rupanya, hubungan intim menjadi prediktor utama seseorang telah memalsukan orgasmenya atau enggak.
Sekitar 10 persen pria dan 19 persen wanita yang pernah melakukan rangsangan seksual mengaku tak pernah memalsukan orgasme. Sedangkan, 28 persen pria dan 67 persen wanita yang melakukan hubungan seks penetrasi mengaku tak pernah orgasme palsu.
Orang yang orgasme palsu cenderung lebih berpengalaman secara seksual dan lebih mungkin mengalami orgasme di beberapa titik, baik melalui masturbasi atau rangsangan seksual.
Hubungan seks penetrasi merupakan jenis aktivitas seksual yang paling mungkin memicu seseorang orgasme.
Karena itu, 89 persen pria dan 82 persen wanita mengaku telah melakukan orgasme palsu ketika mendapatkan rangsangan seksual.
Alasan mereka adalah pasangan mereka mungkin mengharapkan orgasme selama aktivitas rangsangan seksual berpasangan.
Beberapa pria dalam penelitian ini mengaku melakukan orgasme palsu, karena tak memiliki cara lain untuk mengakhiri hubungan seksual tanpa rasa canggung.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel: