Ilustrasi diabetes. (Pinterest/Freepik)
Kerusakan saraf akibat diabetes juga dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena komplikasi kaki termasuk ‘kaki atlet’.
‘Kaki atlet’ adalah infeksi jamur yang menyebabkan gatal, kemerahan, dan pecah-pecah. Ini dapat mempengaruhi satu atau kedua kaki dan kemungkinan akan memerlukan obat yang menghilangkan jamur yang menyebabkan infeksi.
Diabetes juga dapat menyebabkan kaki jagung dan kapalan, lho Beauty.
Kaki jagung adalah penumpukan kulit keras di dekat area tulang jari kaki atau di antara jari kaki. Sementara, kapalan adalah penumpukan kulit keras di bagian bawah kaki, menurut WebMD.
Orang dengan diabetes juga memiliki peningkatan risiko infeksi jamur yang disebut onikomikosis, yang biasanya mempengaruhi kuku kaki. Hal ini menyebabkan kuku berubah warna (coklat kekuningan atau buram), tebal, dan rapuh.
Sementara dalam beberapa kasus kuku dapat memisahkan diri dari kuku lain, dalam kasus lain, kuku bisa hancur. Infeksi jamur pada kuku juga bisa terjadi akibat cedera.
Karena diabetes mempengaruhi pembuluh darah yang memasok darah dan oksigen pada jari tangan dan kaki, hal itu dapat menyebabkan gangren. Gangren terjadi ketika aliran darah terputus dan jaringan mati. Ini bahkan dapat meningkatkan kemungkinan amputasi.
Mengingat bahwa diabetes dapat menyebabkan kerusakan saraf, diabetes juga dapat melemahkan otot-otot di kaki dan menyebabkan masalah seperti hammertoes, cakar kaki, kepala metatarsal menonjol, dan pes cavus, yang merupakan lengkungan tinggi yang tidak akan menetap bahkan ketika kamu meletakkan beberapa beban di atasnya.
Semoga informasinya bermanfaat, ya Beauty!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel: