Menu

Kisah Inspiratif Penyintas Kanker, Eno Retno: 'Sembuh' dari Kanker Payudara, Kini Berjuang Melawan Kanker Otak

22 Agustus 2022 06:00 WIB
Kisah Inspiratif Penyintas Kanker, Eno Retno: 'Sembuh' dari Kanker Payudara, Kini Berjuang Melawan Kanker Otak

Eno Retno, penyintas kanker payudara dan kanker otak. (Instagram/@eno2508)

Dan kurang lebih setahun berselang, kabar baik pun datang menghampiri Eno. Ya, dokter mengabarkan bahwa ia telah bebas dari kanker. Serangkaian  tes yang telah ia jalani menunjukkan bahwa ia dinyatakan remisi—yaitu keadaan di mana di dalam payudara Eno tak ditemukan sel kanker yang aktif lagi.

Namun, selang beberapa bulan menikmati ‘kebebasannya’ dari kanker payudara, bak disambar petir, Eno pun harus menerima kenyataan bahwa ia mengidap kanker otak

“Lagi seneng-senengnya baru sembuh, tiba-tiba ada lagi 35 titik kanker di kepala. Bayangin aja. Jadi akhirnya pasrah lagi. Jalanin aja dengan ikhlas.  Drop gak, tapi sempat shock. Are you kidding me? Ini sempet nangis, karena sakit banget. Karena aku jalan kaki aja, keseimbanganku aja ilang. Dulu pas kanker payudara sakit, tapi jalan tetap kenceng, aku masih bisa jalan-jalan. Sekarang sakit banget,” beber Eno.

Eno menuturkan, kemungkinan penyebab ia menderita kanker otak karena ia pernah melakukan implan pada giginya. Dan saat ia menjalani pengobatan kanker payudaranya dulu, ia tak menceritakan hal itu ke dokter.

“(Penyebab kanker otak) karena gigiku. Aku pernah diimplan, nah obat kemo itu sangat strong. Pas aku kemo zaman dulu, pas pertama, aku gak bilang pernah diimplan, akhirnya lama-lama dari obatnya itu menggerus, udah selesai, udah bagus, tiba-tiba gigiku sakit. Ke dokter gak pernah sembuh, abis itu di MRI, ternyata di kepalaku ada 35 titik kanker di otak,” tutur Eno.

“Setelah itu lama-lama ada infeksi dan akhirnya menjelma jadi kanker. Kanker payudara udah selesai, eh kepala kena. Dan pengobatannya mau gak mau harus diradiasi dulu sebulan, dan itu dilakukan tiap hari. Lama-lama rambutku rontok,” sambung Eno.

Jatuh bangun menghadapi 2 jenis kanker sekaligus nyatanya membuat Eno memetik satu pelajaran 'penting', bahwa medis memang jadi salah satu jalan pengobatan kanker, tapi orang tak boleh lupa bahwa tubuh tak hanya soal fisik, tetapi juga hati dan pikiran.

“Aku gak mikir bebannya. Jadi aku lupain sakitnya, aku merasa normal aja, gak difokusin sakitnya. Jalanin aja. Aku anggap sakit ini kayak flu, bisa sembuh. Gak mikir aku orang paling merana di duniai. Aku juga gak nyalahin tuhan. Karena ini kan salahku juga gaya hidup aku buruk. Jadi ya minta ampunan aja sama tuhan. Jaid akhirnya semuanya tuh ringan,” terang Eno. 

Baca Juga: Wajib Tahu! Ini 5 Jenis Kanker Payudara yang Jarang Diketahui, Mana Sih yang Paling Ganas?

Baca Juga: Charm Bersama YKPI Bergerak Bersama Demi Tingkatkan Kualitas Hidup Wanita Indonesia, 100 Penyitas Kanker Payudara Ikut Ramaikan CFD Jakarta!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman: