Ilustrasi Perselingkuhan (iStock/Edited by HerStory)
Mulai dari saran memaafkan, mengikhlaskan, melupakan, dan lain sebagainya. Faktanya, jangan biarkan orang lain mendikte kamu harus apa dan bagaimana.
Nggak perlu mengikuti ekspektasi orang lain dan memaksa kamu berdamai dengan luka hingga harus pura-pura bahagia. Jika kamu sedih, bersedihlah, gak perlu bilang “saya nggak papa-papa” hanya untuk mengikuti ekspektasi orang lain.
Apa yang terjadi pada pernikahan, gak perlu memberi tahu ke anak kalau ayahnya punya ‘teman dekat’ baru. Terlebih sampai bilang, “Papa udah gak sayang kita lagi, Papa selingkuh dengan teman kantornya.”
Jika bilang ke anak tentang perselingkuhan ini, kamu akan mengikutsertakan mereka ke dalam masalah pelik orang dewasa, yang akan merusak hubungan satu sama lain. Itu bisa membuat anak khawatir dengan kesetiaan pasangannya ketika ia dewasa kelak.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel: