Menu

Kemenkominfo x Warta Ekonomi Group Dukung Presidensi G20, Bersama Generasi Muda Berkarya untuk Bangsa

24 Agustus 2022 21:27 WIB
Kemenkominfo x Warta Ekonomi Group Dukung Presidensi G20, Bersama Generasi Muda Berkarya untuk Bangsa

Kemenkominfo RI bersama Warta Ekonomi Group mengelar webinar yang mengangkat tema Anak Bangsa Recover Together, Recover Stronger, Rabu (24/8/2022). (Dok. Warta Ekonomi)

Kesehatan dan Transisi Energi Jadi Salah Satu Isu Prioritas Presidensi G20 Indonesia

Dalam gelaran webinar Anak Bangsa Recover Together, Recover Stronger ini, Nadhira Nuraini Afifah, yang fokus dalam hal kesehatan pun memberikan pandangannya terkait perannya sebagai public health. Nadhira sendiri merupakan dokter muda lulusan Harvard T.H. Chan School of Public Health pada departemen kesehatan global dan populasi yang berfokus pada nutrisi.

Nadhira juga menuturkan, isu kesehatan menjadi salah satu fokus pembahasan utama dalam presidensi G20 pasca-terhantam pandemi Covid-19 yang melanda hampir di seluruh negara di dunia. Terkait public health sendiri, Nadhira mengatakan bahwasanya dokter dan public health adalah dua hal yang berbeda, walaupun orang melihatnya mungkin mirip. Menurutnya, dokter sendiri lebih fokus mengobati pasien bagi individu-individu, sementara public health fokusnya lebih luas lagi.

"Jadi, public health itu lebih ke isu sosial di sekitar. Kenapa saya tertarik jadi public health? Jadi sebenarnya waktu dulu saya praktek pertama kali jadi dokter ya itu di Nusa Tenggara Barat selama 1 tahun waktu itu, di situ saya baru mulai merasakan bahwa ternyata yang bikin pasien menderita itu seringkali bukan cuma penyakitnya aja atau bahkan bukan penyakitnya sama sekali, tapi justru masalah sosial yang mengelilingi penyakit tersebut," tutur Nadhira.

"Kalau jadi dokter kita ngobatin pasien satu-satu tapi kalau kita bisa bikin satu kebijakan yang bagus aja itu impact-nya bisa 1.000 orang atau sejuta orang dalam satu waktu. Nah itu yang mendasari saya akhirnya fokus di public health," lanjut Nadhira.

Lebih lanjut, Nadhira pun membagikan pesan ke anak-anak muda Indonesia agar selalu menggali potensi diri, tak hanya terpaku pada pendidikan formal saja. Menurutnya, memiliki nilai tinggi bukanlah acuan utama yang membuat sukses. Lebih dari itu, biasanya hal itu didukung dengan skill yang dimiliki, seperti skill komunikasi, critical thinking, dsb.

"Menurutku esensi dari pendidikan itu kita belajar tentang critical thinking, analytical skill, dsb. Aku juga banyak memperbanyak network dengan teman-teman yang justru non-medis, jadi aku memperkaya ilmu aku di luar spesialisasiku untuk mendukung public speaking aku juga nantinya," ujar Nadhira.

Selanjutnya, Rio Pramudita, selaku Business Developer Akuo Energy, pun tak ketinggalan memberikan insight-nya dari sisi sustainable energy transition. Rio pun berpandangan, Indonesia tentu harus bisa memetik manfaat semaksimal mungkin atas amanah presidensi G20 tersebut. Menurutnya, meletakkan masa depan pada ekonomi hijau dan energi terbarukan adalah hal yang sangat penting.

"Kita berharap bahwa forum pertemuan tersebut tak hanya membahas, tapi ada tindak lanjut yang signifikan ke depannya. Saya yang kebetulan di sektor energi itu melihat peluang sangat besar gitu bagi Indonesia untuk bisa jadi contoh, bukan contoh yang seakan-akan paling ideal, cuma jadi contoh bagi negara lain dimana kita bisa menunjukkan bahwa kita nanti pada akhirnya bisa membentuk transisi di sektor energi menjadi energi yang berkelanjutan. Harapannya ini menjadi titik mulai tapi juga nanti akan ada kelanjutannya," tandas Rio. 

Baca Juga: Kominfo Luncurkan Kampanye #MakinCakapDigital 2024, Dukung Gerakan Netter #MakinHepii Main Internet Yuk Beauty!

Baca Juga: Warta Ekonomi Hadirkan Economic dan Business Outlook 2024 Demi Jaga Asa Indonesia Emas Berkelanjutan, Simak Yuk Beauty!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman:

Artikel Pilihan