Menu

Penting untuk Cegah Kehamilan Tak Diinginkan Bagi Korban Perkosaan, Yuk Kenali Manfaat Kontrasepsi Darurat

26 Agustus 2022 06:30 WIB
Penting untuk Cegah Kehamilan Tak Diinginkan Bagi Korban Perkosaan, Yuk Kenali Manfaat Kontrasepsi Darurat

Alat Kontrasepsi. (Unsplash/Reproductive Health Supplies Coalition)

HerStory, Jakarta —

Berbeda dengan alat kontrasepsi lain, alat kontrasepsi darurat merupakan sebuah metode untuk mencegah kehamilan yang tidak direncanakan atau tidak diinginkan. Alat kontrasepsi darurat ini hanya digunakan pada saat keadaan genting dan mendesak, misalnya pada korban kekerasan seksual.

Meski sangat dibutuhkan oleh korban kekerasan seksual, alat kontrasepsi darurat ini rupanya masih sulit didapatkan di Indonesia. Padahal, ini sangat penting dan krusial untuk diberikan pada korban kekerasan seksual dalam kurun waktu 72 jam atau dikenal dengan sebutan periode emas.

Kalau korban kekerasan seksual tidak diberikan alat kontrasepsi darurat dalam kurun waktu 72 jam, maka kemungkinan akan mengalami kehamilan yang tidak diinginkan (KTD). 

Mengenai hal tersebut, dr. Marcia Soumokil, MPH, Direktur Yayasan Inisiatif Perubahan Akses Menuju Sehat (IPAS) Indonesia mengatakan bahwa alat kontrasepsi darurat belum masuk sebagai obat esensial nasional yang bisa tersedia di seluruh fasilitas kesehatan.

“Masalahnya adalah kontrasepsi darurat ini belum masuk sebagai obat esensial nasional yang kemudian yang bisa tersedia di seluruh fasilitas kesehatan. Dia tidak ada di daftar obat karena masih banyak mis konsepsi bahwa alat kontrasepsi ini adalah obat aborsi. Padahal enggak, dia itu mencegah kehamilan,” jelas dr. Marcia Soumokil kepada HerStory dalam acara ICIFPRH 2022 di Yogyakarta, pada Senin (22/8/2022).

Menurut Marcia, alat kontrasepsi darurat itu seharusnya sudah tersedia di semua Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang memberikan layanan terpadu untuk korban kekerasan seksual dan perkosaan.

“Nah, seharusnya itu alat kontrasepsi itu tersedia di semua RSUD yang memberikan layanan terpadu untuk korban kekerasan seksual dan perkosaan. Karena di Indonesia banyak kasus kekerasan seksual,” kata Marcia.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.