Ilustrasi kanker serviks (Freepik/Edited By HerStory)
Kanker serviks mungkin sudah cukup familiar di telinga. Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel leher rahim. Kanker ini berkembang secara perlahan dan baru menunjukkan gejala saat sudah memasuki stadium lanjut.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO, kanker serviks merupakan jenis kanker yang menduduki peringkat 4 paling sering dialami oleh wanita.
Kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan salah satu masalah kesehatan yang menjadi momok, khususnya bagi kaum hawa. Penyakit ini sering hadir tanpa disadari sehingga penderitanya tak siap ketika kondisinya menjadi makin parah. Meski begitu, ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya kanker serviks, di antaranya:
Vaksinasi HPV dianjurkan sebagai upaya pencegahan dari kanker serviks. Vaksinasi dapat diberikan pada wanita berusia 9-26 tahun. Pemberian vaksinasi ini dinilai paling efektif dilakukan ketika wanita belum aktif secara seksual.
Pemeriksaan pap smear berguna untuk mendeteksi kelainan sel serviks (pra kanker). Dengan begitu, jika ada kelainan pada serviks dapat segera diberi penanganan yang sesuai dan mencegah kemungkinan terjadinya kanker serviks. Pemeriksaan pap smear disarankan pada wanita sejak berusia 21 tahun.
Wanita berusia 21 sampai 29 tahun harus melakukan pap smear setiap 3 tahun sekali. Sedangkan, wanita berusia 30 sampai 65 tahun harus melakukan pap smear setiap 5 tahun sekali disertai pemeriksaaan penunjang lainnya, yaitu tes HPV. Tes HPV berguna untuk mencari adanya virus HPV pada jaringan serviks yang berpotensi menyebabkan kanker serviks.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.