Ilustrasi sakit stroke. (pinterest/freepik)
Kamu mesti tahu, Beauty, arteri cenderung menjadi lebih sempit dan keras seiring bertambahnya usia, meningkatkan risiko stroke. Ada juga faktor gaya hidup seperti merokok, pola makan yang tidak sehat, dan tidak berolahraga yang meningkatkan risiko stroke, dan beberapa kelompok etnis juga berisiko lebih tinggi.
"Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, adalah satu-satunya faktor risiko terpenting untuk stroke," kata Klinik Cleveland.
Karenanya, tekanan darah 140/90 atau lebih pada orang dewasa dianggap tinggi. Target biasa untuk pengobatan tekanan darah pada orang dewasa adalah menjaga tekanan darah pada 120/80 atau lebih rendah.
Studi menunjukkan bahwa tanda-tanda stroke iskemik (jenis stroke yang paling umum) dapat muncul hingga seminggu sebelum stroke yang sebenarnya.
Stroke ini—dikenal sebagai serangan iskemik transien (TRIs) dikenal sebagai "stroke peringatan" dan menunjukkan gejala yang mirip dengan stroke nyata, tetapi berlangsung kurang dari lima menit dan tidak mengakibatkan cedera pada otak.
"Kami telah mengetahui untuk beberapa waktu bahwa TIA sering merupakan pendahulu dari stroke besar," kata Peter M. Rothwell, MD, PhD, FRCP, dari Departemen Neurologi Klinis di Radcliffe Infirmary di Oxford, Inggris.
"Apa yang belum dapat kami tentukan adalah seberapa mendesak pasien harus dinilai setelah TIA untuk menerima perawatan pencegahan yang paling efektif. Studi ini menunjukkan bahwa waktu TIA sangat penting, dan perawatan yang paling efektif harus dimulai dalam beberapa jam setelah TIA untuk mencegah serangan besar,” sambungnya.
Semoga informasinya bermanfaat, ya!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.