Menu

Baju Bekas Impor Jadi Ancaman Bagi Produk Lokal, Kemenparekraf Ungkap Dampak dari Thrifting

07 September 2022 20:55 WIB
Baju Bekas Impor Jadi Ancaman Bagi Produk Lokal, Kemenparekraf Ungkap Dampak dari Thrifting

Kumpulan baju vintage (Unsplash/Nilay Sozbir)

HerStory, Medan —

Belanja baju bekas atau thrifting ramai diminati sebab barang-barang impor tersebut cenderung lebih murah. Namun, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebut bahwa thrifting merupakan ancaman bagi produk lokal.

"Sebenarnya iya, tetapi ya itu tadi kita nggak menafikan bahwa memang di setiap ini ada risiko," ujar Direktur Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Yuana Rochma, dalam acara Tokopedia dalam beberapa waktu lalu.

Meski begitu, ia menyatakan bahwa belum ada brand lokak yang merasakan dampak terkait aktivitas thrifting. Di sisi lain, bukan berarti hal ini tak menjadi ancaman di kemudian hari.

Ia mengatakan bahwa ada tantangan untuk meyakinkan masyarakat bahwa produk lokal juga tak kalah bagus dari barang impor. 

"Nah ini bagaimana sekarang kita memberikan pengertian kepada masyarakat untuk terus meyakinkan mereka, bahwa brand lokal ini bagus bagus sebenarnya, lebih ke edukasi sih," tutur Yuana.

Selain membahas soal kualitas, ia juga menjelaskan bahwa ada ancaman kesehatan akibat baju bekas. Pasalnya tak ada yang bisa menjamin kebersihan dari produk tersebut.

"Dan itu baju thrifting itu belum tentu dicuci lho. itu kan jadi penyakit juga, jadi ya edukasi penting," ungkapnya.

Baca Juga: Passion Jewelry dan Garuda Indonesia hadirkan Luxury Experience di Penerbangan Perdana Jakarta ke Doha!

Baca Juga: Kemenparekraf Gelar Kelas Ekspor di Bidang Kuliner hingga Film Demi Mengembangkan Ekonomi Kreatif Indonesia, Intip Programnya Yuk Beauty!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.