Menu

Bangkit dari Pandemi, Sektor Kesehatan RI 'Berlomba-lomba' Lakukan Transformasi Digital, Seperti Apa?

08 September 2022 06:46 WIB
Bangkit dari Pandemi, Sektor Kesehatan RI 'Berlomba-lomba' Lakukan Transformasi Digital, Seperti Apa?

Acara press conference 'Mengatur Ulang Layanan Kesehatan', di Kantorkuu Coworking and Office Space, Jakarta, Rabu (7/9/2022). (Riana/HerStory)

"Seperti, infrastruktur teknologi layanan kesehatan lebih berkembang di lingkungan perkotaan, namun di daerah pedesaan layanan kesehatan digital mungkin sulit dilakukan, sebagian dikarenakan kurangnya internet berkecepatan tinggi. Nyatanya, angka penetrasi internet di beberapa wilayah kepulauan Indonesia hanya mencapai 3%," terangnya.

Karenanya, untuk menjawab tantangan terkait infrastruktur ini, pimpinan layanan kesehatan Indonesia memprioritaskan elemen-elemen dasar teknologi kesehatan digital, dengan lebih dari seperempat dari mereka (26%) menyatakan bahwa meningkatkan infrastruktur teknologi di fasilitas mereka adalah prioritas utama. 

Kata Pim, dibandingkan dengan rata-rata global (20%), pimpinan layanan kesehatan Indonesia juga lebih cenderung memprioritaskan keamanan data dan privasi (31%), yang mungkin mencerminkan keinginan mereka untuk melindungi data sembari meningkatkan ekosistem teknologi.

Nah, setelah teknologi inti diimplementasikan, nantinya akan muncul fokus baru untuk memperluas isu-isu layanan kesehatan dan sosial. 

"Dalam tiga tahun ke depan, 27i pimpinan layanan kesehatan Indonesia berencana untuk terus bersiap menghadapi krisis, sementara 19% mengatakan mereka berencana untuk menerapkan praktik yang berkelanjutan di rumah sakit mereka. Prioritas yang tidak terlalu berfokus pada teknologi ini lebih mengarah pada masalah kesehatan masyarakat dan lingkungan yang lebih luas," paparnya.

Fokus baru ini juga tidak terlepas dari investasi pada inovasi layanan kesehatan. Hampir setengah (47%) dari pimpinan layanan kesehatan Indonesia berinvestasi dalam rekam medis digital, dengan 44% lainnya memprioritaskan pusat-pusat operasi klinis. Kedua angka ini secara signifikan lebih besar daripada rata-rata global, yaitu sebesar 39 22%. 

"Saat melihat keuntungan dari investasi ini, pimpinan layanan kesehatan berharap untuk mengalihkan perhatian mereka ke aspek layanan yang lebih canggih secara digital selama tiga tahun mendatang, seperti AI (82%, naik dari 38% saat ini) dan telehealth (49%, naik dari 37% saat ini), dimana kenaikan ini turut mencerminkan tren layanan kesehatan global," imbuhnya.

Baca Juga: Layanan Kesehatan Preventif Jadi Gaya Hidup, Begini Penjelasan dari Dokter Ahli, Simak Yuk!

Baca Juga: GoTo X GIF X Pijar Foundation Kembangkan Talenta di Bidang Teknologi, Seperti Apa?

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman:

Artikel Pilihan