Ilustrasi persahabatan anak-anak (gbnews.ch/Edited by HerStory)
Moms, penting untuk menumbuhkan rasa empati pada anak sejak dini. Empati bisa membuat anak mengerti perasaan orang lain dan tahu bagaimana cara menempatkan diri dalam pergaulan dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan orang-orang.
Ketika anak memiliki rasa empati, ia akan lebih peduli dan tak segan berbuat kebaikan untuk orang-orang di sekitarnya. Melansir dari laman Halodoc, Sabtu (17/10/2020) berikut tips mengajari anak untuk peduli pada sesama.
Orangtua selalu memuji anak ketika mendapatkan nilai yang baik atau berhasil mengerjakan soal ujian. Namun jangan lupa, mengakui bagaimana anak bersikap kepada orang lain juga tak kalah pentingnya, terlebih jika itu berkaitan dengan kepedulian. Berikan apresiasi terhadap semua kebaikan yang anak lakukan untuk membuatnya mengerti bahwa peduli pada sesama itu sangat penting.
Pola asuh anak yang baik adalah membantu anak-anak tumbuh dan berkembang dalam masyarakat yang beragam. Caranya adalah menjelaskan dengan baik kepada mereka tentang perbedaan, baik suku, agama, ras, penampilan fisik dan pendidikan tanpa pernah ada nada menggurui atau memihak salah satunya. Medianya bisa melalui televisi edukasi, buku, atau makan di restoran dengan berbagai menu.
Contoh terbaik untuk mendidik anak peduli pada orang lain dimulai dari lingkungan internal alias keluarga. Mudah saja, jadikan kebaikan dan kepedulian ini sebagai kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, Moms dan suami meluangkan waktu makan malam setiap hari untuk meminta anak menuliskan atau mengutarakan kebaikan yang sudah ia lakukan hari ini.
Ada kalanya anak melakukan kesalahan kepada orang lain. Sering kali ditemukan, orangtua justru membela anak dengan berkata bahwa mereka tak bersalah, padahal yang terjadi adalah sebaliknya. Hindari melakukannya, karena hal tersebut membuat anak menjadi defensif dan merasa selalu benar. Ajarkan mereka untuk mengakui kesalahan yang diperbuat, ajari pula mereka untuk meminta maaf.
Gerbang menuju empati adalah melek emosi. Sayangnya, anak-anak yang tumbuh dan besar di era digital tak lagi mengenal emosi ketika mereka memilih untuk menggunakan emoji dalam berkomunikasi. Cara terbaiknya adalah berkomunikasi dan bicarakan tentang perasaan lebih terbuka, tinggalkan digital dan ajari mereka bertatap muka kala berbicara.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.