Ilustrasi oral sex. (Letstalksex/Deon Black)
Baru-baru ini, heboh di media seorang suami (JT) jatuh pingsan setelah sang istri (AS) meremas kemaluannya dengan sangat kencang. Kejadian ini terjadi di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur.
Apakah meremas kemaluan benar-benar bisa bikin pria semaput? Mengutip Alodokter, meremas penis pada dasarnya sering dilakukan dalam aktivitas seksual suami istri.
Berdasarkan keterangan dr. Nadia Nurotul Fuadah meremas penis pria adalah suatu kegiatan yang diperbolehkan, selama hal tersebut tak dilakukan berlebihan.
Meremas alat kelamin pria juga dianggap tak berbahaya, atau mengganggu kesuburan (kemandulan). Namun, ketika memegang atau meremas penis, tak boleh terlalu kencang atau berlebihan. Hal ini karena meremas penis dapat menyebabkan aliran darah terganggu. Kondisi tersebut juga dapat memicu munculnya nyeri, bengkak, bahkan kebas pada penis.
Aliran darah yang terganggu tersebut yang menyebabkan seorang pria mengalami pingsan. Sama halnya dengan penis yang mengalami ereksi terlalu keras. Ketika ereksi terlalu keras, akan menekan pembuluh darah sehingga tak adanya aliran yang mengalir.
Melansir laman Monitor, otak akan sangat sensitif dengan perubahan jumlah darah yang diterima. Pasalnya, aliran darah memberikan suplai glukosa dan oksigen. Jika aliran tersebut terhambat dapat menyebabkan pusing, bahkan pingsan pada pria.
Oleh sebab itu, tekanan pada penis, baik melalui remasan atau ereksi berlebihan dapat menyebabkan pria pingsan seperti dialami oleh JT.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel: