Ilustasi ketiak hitam. (Pinterest/Freepik)
"Keratosis seboroik adalah pertumbuhan non-kanker yang biasanya muncul di kulit seiring bertambahnya usia. Biasanya berwarna coklat atau hitam dan bisa memiliki tekstur seperti lilin, bersisik, atau rapuh," kata Dr. Mitchell.
Meskipun tak berbahaya, mereka bisa tidak sedap dipandang, dan orang sering ingin menyingkirkannya karena alasan kosmetik.
Onset akut dari beberapa keratosis seboroik, juga dikenal sebagai tanda Leser-Trélat, merupakan indikator yang mungkin dari kanker internal yang mendasarinya. Ini karena sel kanker terkadang melepaskan zat yang mendorong pertumbuhan keratosis seboroik.
Namun, penting untuk diingat bahwa keratosis seboroik sangat umum terjadi pada orang dewasa yang sehat. Untuk alasan ini, tanda Leser-Trélat sering didiagnosis secara berlebihan.
Jika kamu tiba-tiba mengalami keratosis seboroik multipel, penting untuk menemui dokter sehingga penyebab yang mendasarinya dapat disingkirkan.
Dr Mitchell mengatakan, Lichen planus adalah kondisi kulit yang menyebabkan ruam. Ruam biasanya gatal dan bisa menyakitkan. Ini juga dapat mempengaruhi selaput lendir, seperti mulut dan alat kelamin.
Ruam terdiri dari benjolan kecil berwarna ungu yang dapat bergabung bersama untuk membentuk tambalan seperti sisik. Lichen planus tidak menular. Penyebab pastinya tidak diketahui, tetapi diyakini sebagai reaksi autoimun.
Lichens planus telah dikaitkan dengan hepatitis. Penyakit hati ini dapat disebabkan oleh infeksi hepatitis B, vaksin hepatitis B, dan, khususnya, insufisiensi hati yang diinduksi oleh hepatitis C. Orang yang memiliki penyakit ini mungkin juga menderita kolangitis bilier primer. Ini adalah kondisi di mana saluran empedu di hati akan meradang.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.