Ilustrasi seorang wanita yang mendapati hasil tes pack negatif karena hamil anggur. (Freepik/lenblr)
Cara berikutnya, yakni dengan melakukan suntik KB. Suntik KB dilakukan dengan cara menyuntkkan hormon estrogen dan progestin ke dalam tubuh dengan periode 1 bulan atau 3 bulan sekali.
Sama seperti pil KB, tingkat keberhasilan suntik KB ini pun dapat mencapai hingga sekitar 90 persen. Namun, suntik KB pun memiliki beberapa efek samping, yakni menstruasi yang tak teratur atau terhambat, sakit kepala, kerontokan rambut, berat badan bertambah, hingga muncul jerawat.
KB implan adalah alat kontrasepsi yang disisipkan ke kulit lengan atas melalui sayatan kecil pada permukaan kulit. Pemasangan implan ini harus dilakukan oleh dokter ya Moms. Efektivitas implan ini pun lebih tinggi dari pil KB atau suntik KB, yakni mencapai 99 persen.
KB implan sendiri berbentuk seperti batang korek api dan juga sangat praktis. Alat in mengandung hormon progestin yang dilepaskan secara perlahan dan dapat menunda kehamilan hingga 3 tahun. Namun, terdapat beberapa efek samping seperti kenaikan berat badan dan menstruasi yang terhenti.
Alat berbentuk menyerupai huruf T ini akan dimasukkan ke dalam saluran rahim dengan bantuan dokter atau tenaga medis. Alat ini akan menghalangi dan menghentikan sprema membuahi sel telur. IUD bisa mengurangi risiko untuk hamil hingga 99 persen lho.
Cara ini bisa Moms lakukan jika lupa memakai alatk kontrasepsi ketika berhubungan. Moms bisa konsumsi kontrasepsi darurat yang mengandung levonorgestrel. Obat ini pun memiliki kemiripan dengan progesteron sehingga dapat mencegah pelepasan sel telur dan pembuahan.
Itulah 9 cara yang bisa Moms lakukan untuk mencegah kehamilan dalam waktu dekat. Semoga bermanfaat Moms!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.