Ilustrasi seseorang sedang berolahraga. (Unsplash/Kiki Vega)
Tahu enggak sih ternyata osteoporosis lebih sering terjadi pada wanita? Hal ini dikarenakan wanita mengalami kehamilan dan menyusui yang dapat menurunkan kepadatan tulang. Terlebih jika wanita sudah masuk dalam fase menopause membuat daya serap kalsium semakin berkurang sehingga lebih berisiko mengalami osteoporosis.
Perlu diketahui bahwa osteoporosis merupakan penyakit tulang akibat menurunnya kualitas kepadatan tulang yang membuatnya lebih mudah rapuh dan patah. Selain itu, osteoporosis enggak hanya berisiko bagi wanita yang mengalami menopause tetapi bisa terjadi pada wanita dewasa muda. Bahkan osteoporosis ini jarang diketahui karena tak ada gejala. Inilah pentingnya pencegahan dengan baik agar kualitas hidup tetap terjaga.
Dalam rangka memperingati hari osteoporosis sedunia, melalui Virtual Media Briefing, CDR mengajak perempuan Indonesia untuk mencegah osteoporosis dengan kampanye 3S. Apa itu 3S?
Menjaga tulang agar terhindar dari osteoporosis adalah dengan merawat tulang sejak dini. Bahkan nutrisi ibu hamil juga mempengaruhi kondisi kesehatan tulang bayi di masa depan.
“Nutrisi ibu hamil itu mempengaruhi kepadatan tulang dari bayi yang dilahirkan sampai usia dewasanya,” ujar ahli gizi, dr. Saptawati Bardosono melalui virtual Zoom pada Kamis (22/10/20).
Jika nutrisi bayi terpenuhi saat masih dalam kandungan, besar kemungkinan di masa pertumbuhannya anak menjadi memiliki tulang yang kuat dan akan terus tumbuh hingga berhenti di umur 30 tahun.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.