(ki-ka): Direktur Kepatuhan AXA Mandiri Rudy Kamdani, Presiden Direktur AXA Mandiri Handojo G. Kusuma dan Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Cindiawaty J. Pudjiadi, MARS, MS, Sp.GK.
Dalam kampanye #PatahkanMitos, AXA Mandiri juga menggandeng Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Cindiawaty J. Pudjiadi, MARS, MS, Sp.GK sebagai narasumber ahli untuk menyampaikan fakta secara akurat seputar mitos terkait kesehatan yang beredar di masyarakat Indonesia.
Adapun, menurut dr. Cindi, berikut 6 mitos yang selama ini beredar di masyarakat beserta faktanya:
Dikatakan dr. Cindi, beberapa nutrien seperti Zinc, magnesium, B12 dan arginine bila mengalami defisiensi dikatakan berhubungan dengan disfungsi ereksi. Nah, daging kambing selain sebagai sumber protein juga mengandung nutrien tersebut, akan tetapi tentu saja nutrien tersebut juga terdapat di bahan makanan lainnya, dan proses pemenuhan nutrien tersebut, memerlukan waktu yang panjang.
Menurut dr. Cindi, tak perlu menunggu hingga 5 menit ketika makanan jatuh. Faktanya dalam beberapa detik, bakteri misalnya escherichia coli mampu berpindah sangat cepat ke makanan yang jatuh di lantai. J
“Jika mengkonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi bakteri, dapat menyebabkan seseorang menjadi sakit, misalnya gangguan pencernaan seperti sakit perut atau diare,” kata dr. Cindi.
Menurut dr. Cindi, kulit dan kesehatan bayi bergantung pada banyak faktor, seperti faktor genetik, nutrisi serta kesehatan orang tua. Kebersihan kulit bayi tidak dapat diubah hanya dengan minum air kelapa saat hamil.
Meskipun hanya luka bakar ringan, kata dr. Cindi, pasta gigi justru dapat mengiritasi luka bakar dan menciptakan daerah sekitarnya terinfeksi.
“Jika terkena luka bakar ringan untuk pertolongan pertama, dapat menaruh area yang terkena luka bakar ringan tersebut di bawah air dingin yang mengalir atau gunakan handuk bersih yang sudah dibasahi air dingin pada luka dan diamkan sekitar 15-20 menit. Namun jika rasa sakit tidak tertahankan, dapat mengonsumsi obat pereda nyeri, kemudian berkonsultasilah ke dokter,” sarannya.
dr. Cindi bilang, masuk angin tak dikenal di dalam dunia medis. Sejumlah gejala yang dianggap sebagai gejala masuk angin sebenarnya mirip dengan gejaa flu, tapi penyebabnya tentu saja bisa beragam.
“Jika sedang tidak sehat, minumlah obat sesuai dengan gejala. Apabila semakin memburuk, segera periksa ke dokter,” ujarnya.
Dijelaskan dr. Cindi, air minum yang bersuhu dingin seperti air es tak akan membuat gemuk. Hal ini karena air minum tanpa tambahan apapun jika dilihat dari kandungan kalori adalah nol kalori.
“Lain halnya jika air es tersebut sudah dicampur dengan tambahan lainnya, seperti gula yang memiliki kalori dan dapat menyebabkan kegemukan,” kata dr. Cindi.
Nah, semoga informasinya bermanfaat ya, BeautyQ
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.