Ilustrasi KDRT. (Pixabay/Edited by HerStory)
Satu hal yang harus dilakukan saat menjadi korban KDRT adalah menyiapkan panggilan darurat pada orang-orang terpercaya. Pasangan kamu mungkin kembali menjadi romantis usai melayangkan cacian atau pukulan keras, namun tak menutup kemungkinan bahwa hal itu akan terjadi lagi.
Ketika melaporkan kasus KDRT, kamu mungkin akan diminta untuk kembali menceritakan apa yang kamu alami, dan ini mungkin membuat kamu merasa tak nyaman. Oleh karena itu, cobalah untuk menulis apa yang sudah terjadi supaya tak muncul rasa traumatis saat memberikan kesaksian.
Ketika mengalami hal buruk mulai mempengaruhi pikiran kamu, cobalah untuk memikirkan masa depan kamu sendiri dan apa saja yang bisa kamu dapatkan saat terbebas dari kekerasan yang dilakukan pasangan kamu.
Jika sudah memiliki anak, bayangkan bagaimana bahagianya melalui hari-hari berdua saja dengannya.
Sumber utama KDRT adalah keberadaan pasangan kamu di sekitar. Jadi usahakan menjauhlah darinya sebisa mungkin. Ini mungkin terasa lebih berat saat kamu berada dalam satu atap. Jadi, cobalah sambil mencari pertolongan dari orang-orang terdekat.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.