Ilustrasi pasangan yang mengeluhkan saat berhubungan seksual. (Freepik/elnurfreepik)
Masalah ini umumnya terjadi ketika tak ada cukup aliran darah ke penis yang menopang ereksi. Disfungsi ereksi juga bisa terjadi ketika pria menderita diabetes, hipertensi, ketidakseimbangan tiroid dll. Bisa juga karena kondisi psikologis seperti stres dan depresi.
Ini terjadi ketika pria memiliki masalah saat mencapai klimaks saat berhubungan seks. Hal ini sering terjadi kerusakan saraf atau bahkan penyakit tiroid.
Tingkat testosteron mencapai puncaknya pada usia 18 dan kemudian menurun seiring bertambahnya usia. Dalam banyak kasus, pria merasa kurang nafsu, mereka merasa rendah diri dan sangat khawatir dengan kadar testosteron mereka.
Untuk ini, pemeriksaan ke dokter ahli sangatlah penting. Tes darah sederhana akan memberi tahu pria apa masalahnya, Moms.
Penyakit ini terjadi ketika Mr. P memiliki kelengkungan dan itu menyakitkan pria saat ereksi. Ini adalah penyakit yang jarang terjadi tetapi itu memang terjadi. Jika PakSu mengalami ini, ia akan melihat benjolan di bagian bawah atau atas Mr. P-nya.
Dalam kebanyakan kasus, ketika pria berkonsultasi dengan dokter ahli, mereka dapat menghilangkan benjolan tersebut dengan obat-obatan. Jika tidak, operasi adalah pilihan.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.