Ilustrasi anak sedang mengalami tantrum. (Pinterest/Freepik)
Ketika anak tantrum, orang tua tentu sering mengalami kesulitan untuk mengatasinya. Tantrum sendiri sebenarnya disebabkan oleh ketidakmampuan anak dalam meluapkan perasaan atau emosi yang sedang dirasakan.
Hal ini membuat Si Kecil menunjukkan gejala menangis kencang, melempar barang, berteriak tidak jelas, hingga berguling di lantai.
Tahu gak Moms, tantrum adalah bagian dari proses tumbuh kembang anak. Tantrum umum terjadi pada anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun. Namun, tak menutup kemungkinan anak dengan usia lebih tua atau bahkan orang dewasa juga bisa mengalami kondisi ini.
Seringkali terdapat mitos bahwa anak yang tantrum dikarenakan terlalu sering mengonsumsi makanan manis. Sebenarnya, jawabannya adalah bisa jadi iya, bisa juga tidak ya Moms. Anak-anak cenderung menyukai makanan yang memiliki rasa manis. Hal ini membuat Si Kecil seringkali berlebihan dalam mengonsumsinya.
Nah, pada saat itulah makanan manis disebut bisa memengaruhi perilaku anak, bahkan meningkatkan kemungkinan terjadinya tantrum.
Rasa manis pada makanan atau minuman jika dikonsumsi secara berlebihan, zat ini disebut bisa memicu reaksi tubuh yang dikenal dengan istilah sugar rush.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.