Menu

Serba Serbi Skrining Kanker Payudara: Ini Kesalahan yang Kerap Dilakukan Wanita Selama Melakukan Pemeriksaan Sendiri, Catat Beauty!

14 Oktober 2022 05:20 WIB
Serba Serbi Skrining Kanker Payudara: Ini Kesalahan yang Kerap Dilakukan Wanita Selama Melakukan Pemeriksaan Sendiri, Catat Beauty!

Ilustrasi kanker payudara (SciTechDaily/Edited by HerStory)

HerStory, Bogor —

Beauty, kamu tentu sudah pernah mendengar tentang skrining kanker payudara. Ya, skrining kanker payudara berarti pemeriksaan yang dilakukan pada wanita tanpa gejala atau tanda-tanda kanker payudara untuk mendeteksi penyakit pada stadium dini. Hal ini memungkinkan pengobatan dini yang mengurangi penderitaan dan kematian akibat penyakit.

Pemeriksaan payudara klinis ini biasanya dilakukan oleh dokter dan mamografi digital tahunan (sinar X payudara) direkomendasikan pada wanita berisiko rata-rata. Sementara, skrining ultrasound dilakukan pada pasien dengan payudara padat. MRI digunakan dalam skrining wanita dengan risiko tinggi kanker payudara.

Lantas, pada usia berapa dan siapa yang harus menjalani skrining kanker payudara? Jawabannya adalah setiap wanita harus menjalani skrining kanker payudara!

Untuk usia, rata-rata wanita berisiko harus memulai skrining kanker payudara pada usia 40 tahun dan dilanjutkan setiap tahun hingga usia 70 tahun. Kemudian menjadi opsional.

Usia skrining berbeda pada wanita dengan peningkatan risiko kanker payudara. Dokter menilai risiko menggunakan formula yang memperhitungkan usia wanita saat ini, usia saat pertama kali menstruasi (menarche), usia saat melahirkan anak pertama atau nuliparitas (tidak memiliki anak), jumlah kerabat dekat (pertama -derajat) dengan kanker payudara, jumlah biopsi yang dilakukan untuk penyakit payudara jinak sebelumnya atau temuan hiperplasia atipikal (sejenis temuan ketika kita melihat sel tumor di bawah mikroskop) pada biopsi payudara sebelumnya, dan jenis populasi dia berasal (ras) .

Wanita yang sebelumnya memiliki hiperplasia atipikal disarankan oleh dokter untuk menjalani MRI tahunan dimulai pada usia 25-30 tahun.

Pada wanita yang memiliki anggota keluarga dengan kanker payudara atau gen yang dapat menyebabkan kanker payudara, MRI/tomosintesis (CT scan) dapat dilakukan sebagai pelengkap mamografi untuk skrining, mulai dari 10 tahun sebelum anggota keluarga termuda didiagnosis tetapi tidak sebelum usia 30 tahun.

Kemudian, pada wanita yang telah menerima radiasi dada sebelumnya, MRI tahunan direkomendasikan 10 tahun setelah radiasi tetapi tidak sebelum usia 25 tahun.

Baca Juga: Lewat Program SELANGKAH, Grup RS Siloam Sediakan Skrining Payudara Gratis untuk Para Wanita di Indonesia

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.