Wanita, Cinta & Cerita
Wanita, Cinta & Cerita
Ilustrasi diare pada anak (HonestDocs/Edited by HerStory)
Musim penghujan mulai menyambangi wilayah Indonesia. Sejak akhir Oktober lalu, sejumlah daerah sudah mengalami hujan dengan intensitas yang cukup tinggi. Kala musim hujan tiba, tak heran membuat banyak orang lebih intens dalam menjaga kesehatannya. Tak terkecuali para ibu yang mulai sibuk menjaga kesehatan si kecil agar terhindar dari penyakit.
Musim hujan ditambah dengan genangan air atau bahkan banjir, membuat bakteri dengan mudah berkembang biak dan menyebar. Belum lagi, dengan pergantian cuaca sepert ini, kerap membuat daya tahan tubuh si kecil menjadi lemah. Hal itulah yang membuat tubuhnya rentan terkena penyakit saat musim hujan.
Merangkum dari berbagai sumber, Senin (2/11/2020), berikut lima jenis penyakit yang rentan menyerang si kecil saat musim hujan.
Moms, saat musim hujan si kecil rentan banget lho terkena flu. Flu disebabkan adanya infeksi virus influenza tipe A, B, atau C yang menyebar melalui cairan tubuh seperti ingus atau air liur.
Infeksi ini akan menyerang sistem pernapasan dan menyebabkan gejala, seperti demam, batuk, hingga sakit tenggorokan.
Biasanya, anak bisa saja tertular flu akibat adanya interaksi dengan penderita melalui mulut, hidung, atau tangan yang bersentuhan dengan benda yang terkontaminasi.
Bisa dibilang penyakit ini menjadi langganan di kala musim hujan atau saat banjir melanda. Pasalnya, perkembangan Nyamuk Aedes Aegypti meningkat di kala musim hujan lho, Moms.
Si kecil akan terjangkit DBD akibat virus gigitan nyamuk yang masuk ke dalam tubuh. Penyakit ini ditandai dengan demam dan sakit pada sekujur tubuh yang dapat berakibat komplikasi yang mengarah pada pendarahan fatal akibat kerusakan pembuluh darah.
Nah Moms, makanyan jangan lupa untuk menutup atau menguras wadah-wadah di sekitar rumah yang berisi air ya. Karena 'area' tersebut sering dihinggapi oleh jentik-jentik nyamuk.
Penyakit yang rentang menyerang si kecil saat musim hujan lainnya ialah diare. Diare terjadi akibat kontaminasi bakteri pada makanan atau minuman. Penderitanya akan sering buang air besar dengan kondisi tinja yang encer.
Umumnya, Diare ini disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasite yang terkontaminasi ke dalam suatu makanan. Namun saat musim penghujan, Diare biasanya disebabkan oleh bakteri salmonella, shigella, dan cholera.
Saat si kecil mengalami Diare, segera tangani penyakit ini agar enggak menyebabkan dehidrasi ya, Moms. Ajak si kecil untuk rajin mencuci tangan sebelum makan dan selalu konsumsi air bersih.
Lingkungan yang enggak bersih akibat pertumbuhan bakteri saat musim hujan, juga bisa menimbulkan penyakit kulit lho Moms. Kulit yang diserang oleh bakteri biasanya akan terasa gatal dan muncuk ruam kemerahan.
Terakhir ialah Leptospirosis. Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh kencing tikus atau hewan lainnya yang mengeluarkan bakteri Leptospira interrogens. Penyakit ini dapat menyerang penderitanya melaui paparan air atau tanah yang telah terkontaminasi oleh hewan pembawa bakteri leptora.
Bakteri ini masuk ketubuh penderita melalui kulit yang memiliki luka terbuka, kulit yang kering, atau lapisan lender tubuh seperti mata, hidung, atau mulut. Biasanya, penyakit ini terjangkit saat banjir di mana air sudah terkontaminasi urine hewan yang terinfeksi bakteri lepstospira.
Penderita akan mengalami gejala seperti mual, muntah, meriang, sakit kepala, nyeri otot, sakit perut, demam, diare, hingga ruam pada kulit.
Bakteri leptora dapat menyerang organ lain dan menyebabkan beberapa gangguan kesehatan. Seperti gangguan pada paru-paru, pada ginjal yang berujung dengan kondisi gagal ginjal, hingga gangguan pada jantung yang memicu gagal jantung.
Maka dari itu, jaga si kecil dan jangan biarkan bermain di tengah banjir, ya!
Nah Moms, itu tadi lima jenis penyakit yang rentan meyerang si kecil saat musim hujan. Yuk mulai waspada dan jaga kesehatanmu serta si kecil!
Semoga bermanfaat!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
