Menu

Gelar Kampanye Indonesia Sehat Berseri, Soklin Antisep Sosialisasikan PHBS dan Dukung Percepatan Imunisasi Rutin Anak

19 Oktober 2022 15:53 WIB
Gelar Kampanye Indonesia Sehat Berseri, Soklin Antisep Sosialisasikan PHBS dan Dukung Percepatan Imunisasi Rutin Anak

SoKlin Antisep Luncurkan Kampanye Indonesia Sehat Berseri, Rabu (19/10/2022). (Riana/HerStory)

Di kesempatan yang sama, Maraita Listyasari, selaku WASH Specialist UNICEF Indonesia, mamaparkan bahwa berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, hampir 70 persen sumber air minum rumah tangga di Indonesia terindikasikan tercemar oleh tinja sehingga meningkatkan risiko timbulnya berbagai macam penyakit.

“Penyakit dapat menular melalui berbagai cara. Penularan penyakit dapat bermula dari toilet yang kotor, air tanah yang terkontaminasi tinja karena toilet tidak terhubung dengan tangki septik sesuai standar, tangan yang tidak dicuci menggunakan sabun di bawah air mengalir, serta makanan yang tidak ditutup dengan baik sehingga mudah dihinggapi lalat atau serangga lainnya. Praktek higienitas maupun penanganan sanitasi yang baik menjadi kunci pencegahan penyakit,” ujar Maraita.

Di saat bersamaan, angka cakupan imunisasi rutin untuk anak-anak di Indonesia justru menurun selama pandemi Covid-19. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI, ada lebih dari 1,7 juta anak Indonesia yang belum atau belum lengkap mendapatkan imunisasi rutin selama periode 2019-2021.

Selain itu, Survei Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan UNICEF yang dilakukan pada tahun 2020 juga menemukan bahwa setengah dari orang tua yang disurvei enggan membawa anaknya ke fasilitas kesehatan karena takut tertular Covid-19atau khawatir tidak ada protokol kesehatan yang tepat.

Pentingnya imunisasi rutin untuk anak ini juga diingatkan olehdr. Prima Yosephine, MKM, selaku Plt Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Dikatakan dr. Prima, imunisasi rutin ini sangat penting dan diperlukan bagi anak-anak agar mereka terlindungi dari berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh virus, kuman, bakteri, yang ada di sekitar, termasuk di air yang tercemar.

“Padahal penyakit-penyakit ini dapat dicegah dengan imunisasi. Jangan sampai muncul kejadian luar biasa atau wabah setelah pandemi Covid-19karena imunisasi rutin anak-anak tidak terpenuhi,” kata dr. Prima.

Untuk mencegah hal tersebut, lanjut dia, pemerintah terus melakukan upaya percepatan dan penguatan imunisasi rutin, melalui penyebarluasan materi KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) ke masyarakat melalui berbagai kanal media.

“Selain itu, mempermudah akses layanan imunisasi ke masyarakat melalui kebijakan Kementerian Kesehatan melakukan transformasi layanan primer dan juga melalui kolaborasi dengan lintas sektor terkait, baik dengan Kementerian/Lembaga, organisasi masyarakat, organisasi profesi maupun pihak swasta,” kata dr. Prima. 

Baca Juga: Wings Helat Kampanye #PilahDariSekarang ke Karyawan Demi Dukung Pengurangan Sampah Plastik, Kamu Mau Ikutan Jadi Agent of Change Gak?

Baca Juga: Memanfaatkan Ramadan untuk Berbagi, Kecap Sedap Ajak Masyarakat Salurkan Ratusan Sajian Buka Puasa ke Masjid Setempat, Intip Programnya Yuk!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman:

Artikel Pilihan