Menu

Bentengi Anak dari Penyakit, Kemenkes Imbau Orang Tua Lakukan Ini, Please Jangan Abai Moms!

19 Oktober 2022 16:30 WIB
Bentengi Anak dari Penyakit, Kemenkes Imbau Orang Tua Lakukan Ini, Please Jangan Abai Moms!

Imunisasi anak. (Hellosehat/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Moms, kamu tentu gak ingin si kecil sebentar-sebentar sakit kan? Nah, agar kekebalan tubuh si kecil meningkat dan terlindung dari penyakit, Plt. Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan, dr. Prima Yosephine, MKM., pun mengimbau para orang tua untuk melengkapi imunisasi anak.

Imunisasi lengkap untuk anak sangatlah penting. Hal ini agar penyakit-penyakit menular tak memberatkan kondisi mereka dan jadi tidak mudah sakit,” tutur dr. Prima, saat acara peluncuran Kampanye Indonesia Sehat Berseri bersama SoKlin Antisep, di Jakarta, Rabu (19/10/2022).

“Jika anak belum menerima imunisasi atau imunisasinya belum lengkap imbas pandemi kemarin, maka orang tua tetap wajib mengejar imunisasi tersebut. Bukan hanya mengejar imunisasi dasar lengkap tapi juga mengejar imunisasi rutin lengkap,” lanjut dr. Prima.

dr. Prima menuturkan, pada 2019 cakupan imunisasi dasar untuk bayi lengkap secara nasional bisa mencapai lebih dari 93 persen.

Setelah pandemi, angka cakupan imuniasi ini turun menjadi 84,2 persen pada 2020. Setelah layanan kembali dibuka dan protokol kesehatan diterapkan, angka cakupan imunisasi dasar naik sedikit menjadi 84,5 persen.

“Nah sementara outbreak atau Kejadian Luar Biasa (KLB) dapat berpotensi terjadi karena sekitar 1,7 juta anak Indonesia belum mendapatkan imunisasi lengkap,” ujarnya.

dr. Prima menegaskan, pencegahan penyakit lewat imunisasi penting karena banyak penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi, seperti diare dan hepatitis.

Karenanya, lagi-lagi ia pun menekankan, pemberian imunisasi yang terlambat atau tak lengkap kepada anak menjadi salah satu hambatan dalam upaya meningkatkan kekebalan anak.

"Tinggal masyarakat mau dan mampu datang ke fasilitas kesehatan, ayo jangan jangan ketinggalan (imunisasi). Imunisasi kejar diperlukan untuk menyusul imunisasi anak yang tertunda,” tuturnya.

Untuk mencegah hal tersebut, kata dr. Prima, pemerintah terus melakukan upaya percepatan dan penguatan imunisasi rutin, melalui penyebarluasan materi KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) ke masyarakat melalui berbagai kanal media.

“Selain itu, mempermudah akses layanan imunisasi ke masyarakat melalui kebijakan Kementerian Kesehatan melakukan transformasi layanan primer dan juga melalui kolaborasi dengan lintas sektor terkait, baik dengan Kementerian/Lembaga, organisasi masyarakat, organisasi profesi maupun pihak swasta,” kata dr. Prima.

Baca Juga: Keren! Fasilitas Gedung KIA RS Prof Ngoerah Makin Canggih hingga Mampu Tangani Bayi Prematur di Bawah 1 Kilogram

Baca Juga: Menjelang Indonesia-Africa Forum, Wamenkes Prof. Dante Meluncur ke Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali: Cek Kesiapan Skrining Mpox

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Artikel Pilihan