Para pembicara di acara virtual konpers Sanofi Indonesia, Rabu (26/10/2022). (Riana/HerStory)
Dr. dr. Tubagus Djumhana Atmakusuma, Sp.PD-KHOM, selaku Ketua Umum Perhimpunan Hematologi dan Transfusi Darah Indonesia (PHDTI), menekankan pentingnya peran tenaga kesehatan (nakes) dalam pencegahan TEV.
“Kejadian tromboemboli vena secara angka masih cukup tinggi di Indonesia. Pengetahuan tenaga dan keluarga pasien menjadi faktor utama untuk mengindentifikasi keadaan ini. Salah satu solusi yang efektif adalah memastikantenaga kesehatan untuk mengikuti protokol sehingga dapat melakukanpencegahan kejadian TEV. Hal ini dapat dilakukan dengan baik jika setiap profesi kesehatan dapat membuat sistem yang terintegrasi dan membangunbudaya keselamatan pasien atau patient safety di tempat praktik, “ tuturnya, saat acara virtual konpers Sanofi Indonesia, Rabu (26/10/2022).
Lebih lanjut, dokter yang akrab disapa dengan panggilan dr. Djumhana ini menekankan bahwa implementasi protokol pencegahan TEV ini cukup mudah. Pencegahan TEV dapat dilakukan selama rawat inap dengan aktif bergerak, selalu terhidrasi, dan memastikan nakes mengetahui jika pasien atau keluarga dekat memiliki riwayat penggumpalan darah.
Kemudian, dr. Ratna Indah Widyasari, selaku Country Safety Head Sanofi Indonesia, menegaskan bahwa Sanofi Indonesia selaku perusahaan farmasi berkomitmen untuk memastikanpenyediaan obat-obatan yang aman sehingga dapatmenjamin keselamatan pasien, salah satunya pasiendengan indikasi TEV.
“Sanofi melakukan aktivtas farmakovigilans (pemantauuan keamanan obat) dari tahap pengembangan hingga dipasarkan. Kami erus berupaya mengumpulkan dan menganalisis data untuk dapat menentukan tindakan manajemen risiko yang tepatsehinggapasien mendapatkan manfaat yang lebih besar daripada risikonya dalam penggunaan produk Sanofi,” kata dr. Ratna.
“Oleh karena itu, kami mendukung BPOM agar semuapihakmenyadari akan pentingnya pelaporan KTD (Kejadian Tidak Diinginkan) sehingga kami dapat terus melakukanevaluasiterhadap keamanan produk kami,” sambungnya.
Melalui acara terbatas dengan media yang bertajuk “Upaya Peningkatan Keselamatan Pasien dalam Sistem Pelayanan Kesehatan Era JKN”, Kementerian Kesehatan, Perhimpunan Hematologi dan Transfusi Darah Indonesia (PHDTI), dan Sanofi Indonesia mengajak seluruh pihak untuk turut berpartisipasi aktif dalam mengenali dampak keselamatan pasien demi meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel: