Menu

MSD Indonesia dan Kemenkes Gaungkan Edukasi Pencegahan Kanker Serviks, Seperti Apa?

02 November 2022 15:29 WIB
MSD Indonesia dan Kemenkes Gaungkan Edukasi Pencegahan Kanker Serviks, Seperti Apa?

(kiri-kanan) Dr. dr. Cindy Rani SpOG-KFER; Melanie Subono; dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD; dr. Prima Yosephine, MKM; dr. Mellisa H. Wiyono. (Riana/HerStory)

Kemudian, Dr. dr. Cindy Rani SpOG-KFER, Dokter Spesialis Kandungan & Ginekologi,menjelaskan, kanker serviks kerap tidak menimbulkan gejala, sehingga sering kali baru terdeteksi setelah memasuki stadium lanjut. 

Namun, terdapat gejala umum dari kanker serviks yang harus diwaspadai, di antaranya, pendarahan vagina yang tidak normal, keputihan yang tidak biasa, frekuensi buang air kecil meningkat, mudah lelah, nyeri saat berhubungan intim, hingga bercak darah di urine. 

“Sayangnya, wanita masih sering takut untuk melakukan kontrol karena stigma dan mitos yang banyak beredar, misalnya takut dicap gemar gonta ganti pasangan. Padahal, meskipun hanya mempunyai satu pasangan seks pun tetap berpotensi tertular HPV apabila pasangannya telah terinfeksi HPV. Selain itu, riwayat keturunan, pola hidup tidak sehat, penggunaan pil KB, hingga belum adanya proteksi dari vaksinasi HPV juga menjadi faktor utama penyebab kanker serviks,” ungkapnya.  

Menanggapi banyaknya mitos di masyarakat, dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Vaksinolog, menjelaskan, sebelum memahami konsep vaksinasi sebagai upaya pencegahan infeksi sebuah penyakit, masyarakat harus memahami alasan di balik vaksinasi itu sendiri. 

“Tak bisa dipungkiri bahwa kelompok masyarakat yang belum divaksinasi di Indonesia masih cukup besar. Orang yang tidak divaksinasi harus sakit atau terinfeksi dahulu, baru memiliki antibodi. Tentu ini bukan hal yang diinginkan. Sebaliknya, orang yang sudah divaksinasi lengkap akan memiliki kekebalan optimal sehingga terhindari dari penyakit termasuk kanker serviks,” ujar dr. Dirga.

“Saat ini, vaksin HPV sudah tersedia di banyak rumah sakit dan klinik, baik jenis bivalen maupun quadrivalent. Saya sangat menganjurkan masyarakat untuk proaktif berdiskusi dengan tenaga medis untuk memastikan perlindungan maksimal dari vaksin yang didapatkan,” lanjut dr. Dirga. 

Baca Juga: Sesuai Anjuran Kemenkes, Cusss Intip Resep Bubur Singkong Kukuruyuk Saus Jeruk untuk Bayi 6 Sampai 8 Bulan, Kandungan Gizinya Lengkap Lho!

Baca Juga: Peringati Bulan Kesadaran Kanker Paru, MSD Indonesia Gandeng YKI Berikan Edukasi Pentingnya Peran Support System Bagi Pasien Kanker Paru

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman:

Artikel Pilihan