Ilustrasi perut ibu hamil. (Unsplash/Edited by HerStory)
Masyarakat zaman Yunani kuno mempercayai mitos bahwa terjadinya sebuah gerhana merupakan akibat dari kemarahan Tuhan. Hal tersebut akan menimbulkan bencana yang besar. Dalam bahasa Yunani, gerhana diartikan sebagai enclipse atau ekleipsis yang berarti ditinggalkan.
Mitos gerhana bulan ini berkembang dari orang Batammaliba di Togo dan Benin di Afrika menyebutkan bahwa saat terjadinya gerhana, bulan dan matahari sedang bertempur di langit. Oleh karena itu orang Batammaliba melakukan sebuah ritual untuk menndamaikan kembali agar gerhana segera berhenti.
Mitos ini berkembang dan dipercayai masyarakat Indonesia hingga saat ini. Ibu hamil dilarang keluar rumah untuk melihat bulan karena ditakutkan bayi terlahir dengan sebuah kelainan. Ibu hamil juga tak boleh menggunakan pisau saat terjadi gerhana atau anaknya yang lahir akan terlihat sumbing.
Beberapa mitos saat gerhana bulan di atas mungkin terdengar tak masuk akal. Namun, mitos-mitos tersebut ternyata masih diyakini oleh masyarakat Indonesia hingga saat ini.
Terlepas dari mitos saat gerhana bulan, perlu diketahui bahwa fenomena gerhana bulan cukup jarang terjadi. Moms bisa mengamati gerhana bulan total dengan mata telanjang tanpa perlu khawatir dampak buruk yang akan ditimbulkan.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel: