Potret anak sedang makan pizza. (Pinterest/tripsavvy.com)
Makanan rendah gizi alias junk food jika dikonsumsi secara berlebihan dapat meningkatkan berbagai risiko kesehatan juga berpotensi mengganggu tumbuh kembang anak. Biasanya makanan ini mengandung tinggi lemak, gula, garam, tetapi relatif rendah nutrisi penting seperti protein, serat, vitamin dan mineral.
Beberapa makanan junk food, diantaranya permen, kue, donat, sereal, es krim, minuman soda atau buah. Selain itu, burger daging atau keju, sandwich fillet ayam, kentang goreng, milkshake, nugget hingga pizza. Merangkum dari berbagai sumber, Rabu (11/11/2020) berikut dampak makan junk food.
Semua rasa junk food yang enak merupakan hasil olahan makanan berlemak. Lemak ini hanya disimpan di dalam tubuh dan tak dapat diubah menjadi energi, sehingga membuat anak menjadi lesu. Akibat lesu dan anak yang tak aktif bergerak membuatnya berpotensi mengalami kenaikan berat badan hingga obesitas.
Anak sebaiknya makan makanan bergizi untuk mendukung perkembangan tubuh serta cara berpikirnya. Sedangkan junk food tak memiliki nutrisi yang tepat untuk mendukung hal tersebut. Makanan ini hanya berfungsi mengisi perut sebentar dan hampir tak memberikan apapun untuk membantu mengembangkan otak. Hal ini umumnya mengakibatkan anak kurang konsentrasi saat mengerjakan tugas, sulit mengingat dalam jangka waktu lebih lama dan menerima pelajaran.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.