Ilustrasi seorang wanita terkena serangan jantung. (Pinterest/Freepik)
Pada saat publikasi penelitian, Profesor Kelvin Jordan, pemimpin proyek dan Profesor Biostatistik di Fakultas Kedokteran Universitas Keele, mengatakan bahwa nyeri dada adalah alasan umum untuk pergi dan menemui dokter. Ada banyak penyebab potensial dari rasa sakit ini dan seringkali pasien tidak menerima diagnosis khusus.
"Studi kami menunjukkan bahwa pasien ini lebih mungkin mengalami serangan jantung di masa depan daripada pasien yang diberi alasan non-jantung untuk nyeri dada mereka,” ujarnya.
“Dan tujuan kami sekarang adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor umum pada pasien yang terus menderita serangan jantung. Informasi ini akan membantu dokter mengidentifikasi pasien dengan nyeri dada yang tak dapat dijelaskan yang paling berisiko sehingga mereka dapat ditawari pengobatan atau dukungan lebih lanjut pada tahap awal untuk mengurangi kemungkinan serangan jantung di masa depan, "tambahnya.
Profesor Melanie Davies, Direktur Pusat Penelitian Biomedis NIHR Leicester, mengatakan, penelitian ini menunjukkan rute baru yang potensial untuk mengidentifikasi orang dengan peningkatan risiko serangan jantung, sehingga mereka dapat ditargetkan dengan saran pencegahan yang dipesan lebih dahulu - penelitian kolaboratif seperti ini sangat penting untuk tujuan NIHR dalam memberikan penelitian terbaik untuk meningkatkan kesehatan bagi semua orang.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.