Menu

Kamu Udah Vaksin Booster Beauty? Jangan Lengah Ya... Ini Gejala Awal yang Terlihat pada Pasien Covid-19 yang Telah Divaksinasi Tiga Kali!

22 November 2022 06:05 WIB

Ilustrasi vaksin convidecia. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Bogor —

Beauty, gejala virus Corona atau Covid-19 tak hanya terbatas pada batuk, sakit tenggorokan, atau pilek. Tapi, bisa melampaui gejala pernapasan dan dapat mempengaruhi bagian lain dari tubuh, termasuk gejala pencernaanmu, lho!

Menariknya, karena munculnya varian Covid-19 baru, infeksi dan vaksinasi yang meluas, maka penyakit Covid-19 menjadi lebih ringan.

Terlebih lagi, gejalanya telah berubah secara dramatis. Studi terbaru juga mengungkapakan perubahan jenis gejala yang dialami pasien Covid-19 tergantung pada status vaksinasi mereka.

Gejala Covid-19 sesuai status vaksinasi 

Menurut studi kesehatan ZOE, gejala Covid-19 dapat bervariasi tergantung pada berapa banyak dosis vaksin atau dosis yang telah kamu terima.

Pada orang yang divaksinasi ganda, gejala umumnya meliputi:

  • Sakit tenggorokan
  • Pilek
  • Hidung mampet
  • Batuk terus-menerus
  • Sakit kepala.

Sementara itu, pada mereka yang telah menerima dosis tunggal, gejala Covid-19 yang umum meliputi:

  • Sakit kepala
  • Pilek
  • Sakit tenggorokan
  • Bersin
  • Batuk terus-menerus.

Dan di antara yang tak divaksinasi, gejala seperti sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, demam, dan batuk terus-menerus lebih umum dan sering terjadi.

Gejala awal Covid-19 pada orang yang telah divaksinasi booster

Data yang dikumpulkan oleh pakar kesehatan ZOE juga menunjukkan bahwa kehilangan nafsu makan adalah tanda ‘awal’ Covid-19.

Hingga 27% orang yang terinfeksi virus, terutama varian Delta atau Omicron, dan mereka yang telah menerima tiga dosis vaksin Covid-19, mengalami gejala tersebut.

Dibandingkan dengan angka sebelumnya, jumlah orang yang mengalami gejala pencernaan ini sudah jauh berkurang. 

Sebelumnya di masa pandemi, tiga dari 10 orang dewasa dengan Covid dilaporkan mengalami kehilangan nafsu makan - empat dari sepuluh orang berusia di atas 65 tahun.

Selain itu, data dari ZOE menunjukkan bahwa orang dengan Covid-19 yang lebih parah sering mengalami kehilangan nafsu makan disertai kebingungan, atau berkelompok dengan sesak napas, diare, dan sakit perut.

Mengapa kehilangan nafsu makan tak boleh diabaikan?

Tak memiliki nafsu makan sama sekali bukanlah pertanda baik, terutama jika menyangkut kesehatanmu, Beauty.

Studi kesehatan ZOE mengatakan, tak nafsu makan sebagai gejala Covid pertama kali terlihat di panti jompo. Pengasuh panti tersebut melihat penghuninya tak makan dan mereka juga sering kehilangan nafsu makan selama sakit.

"Kehilangan nafsu makan adalah bagian normal dari tidak sehat dan dapat disebabkan oleh rasa terlalu sakit atau lelah untuk membuat atau makan," kata studi kesehatan itu.

Selain itu, para ahli mengatakan, tak memiliki nafsu makan selalu merupakan tanda kesehatan yang buruk dan harus diwaspadai pada orang yang lebih tua.

“Kehilangan nafsu makan adalah tanda awal Covid tetapi biasanya muncul kembali setelah beberapa hari. Di awal pandemi kami menemukan bahwa ada kelompok gejala Covid gastrointestinal yang berbeda, termasuk sakit kepala, kehilangan penciuman, kehilangan nafsu makan, diare, sakit tenggorokan, nyeri dada, tidak batuk,” lanjut penulis studi tersebut.

Apa yang harus dilakukan ketika mengalami gejala?

Hal pertama yang harus dilakukan ketika kamu mengalami gejala atau merasa tak enak badan adalah mengasingkan diri dan berusaha sebaik mungkin untuk menjauh dari orang dewasa dan anak-anak yang lebih tua. Segera periksakan diri dan isolasi. Begitupun jika hasil tesmu 'negatif', tetaplah lakukan isolasi.

Pastikan untuk istirahat, makan makanan sehat dan hidrasi dirimu, Beauty. Jika terjadi komplikasi pernapasan serius, hubungi rumah sakit terdekat dan dapatkan pengawasan medis juga ya!