Menu

Jangan Salah Beauty... Penyebab Diabetes Bukan Sekadar Gula, Begini Penjelasan dan Tips Mencegahnya dari Dokter Ahli!

23 November 2022 09:25 WIB

Alat pengukur kadar gula darah. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Jakarta —

Beauty, tahukah kamu, jika Indonesia adalah negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak kelima di dunia? Ya, ironisnya lagi nih, Beauty, penyakit ini juga menyebabkan 6,7 juta kematian pada 2021 dengan sekitar satu orang meninggal dunia akibat diabetes setiap 5 detik. 

Nah, jika tak dilakukan pencegahan, angka ini diperkirakan akan terus meningkat mencapai 643 juta pada 2030 dan 784 juta pada 2045. Oleh karena itu, penting bagi kita, khususnya kelompok pradiabetes, untuk mencegah diabetes ini, Beauty. Lantas, gimana caranya, ya?

Terkait hal itu, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Rudi K, Sp.PD, Dip TH, MM, MARS, pun menegaskan bahwa faktor yang menjadi penyebab diabetes dan penyakit tak menular lainnya pada dasarnya merupakan kegiatan sehari-hari dan tidak hanya sekadar soal mengonsumsi gula.

"Diabetes itu nggak cuma masalah gula darah tapi, bagaimana kita bisa mengenali komplikasi agar tidak terjadi," kata dr. Rudi, saat ditemui di acara Media Workshop Hari Kesehatan Nasional dan Hari Diabetes Sedunia 2022 yang diadakan oleh Nutrifood di Ballroom, The Akmani Hotel, Jakarta, belum lama ini.

Lebih jauh, dokter yang berpraktek di Eka Hospital BSD ini pun kemudian memaparkan segelintir tips bagaimana caranya membatasi asupan gula yang kita konsumsi sehari-hari. Menurutnya, yang paling mendasar adalah bagaimana kita bisa menerapkan edukasi sejak awal, karena manis itu sendiri adalah persepsi. 

"Jadi setiap orang punya pandangan sendiri-sendiri. Semakin sering orang itu mengonsumsi sesuatu yang manis, maka lama-lama akan terbiasa dibandingkan orang yang suka minum tawar dan makanannya tawar, begitu kena gula sedikit sudah merasa manis,” kata dr. Rudy.

"Jadi, ketika seseorang terbiasa mengkonsumsi makanan tinggi gula maka, ia akan merasa aneh jika mengkonsumsi makanan yang rendah gula, begitupun sebaliknya," lanjutnya.

Lebih lanjut, dr. Rudy pun menyarankan kita untuk mengganti gula rendah kalori. Kata dia, orang dewasa dianjurkan menggunakan pemanis yang rendah kalori seperti madu, sukralosa, dan stevia. 

Selanjutnya, penting bagi kita untuk memilih dan mengonsumi makanan yang sehat, Beauty. 

“Kita bisa menerapkan hidup sehat seperti memilih makanan yang lebih sehat. Makanan sehat dari segi porsi contohnya adalah piring sehatku. Isinya sepertiga karbohidrat, seperempat lauk pauk, protein dan lemak, semakin banyak lemak yang tidak jenuh akan semakin baik, dan setengahnya sayur dan buah,” kata  Rudy.

Yang gak kalah penting juga, kata dr. Rudy, kita harus selalu memerhatikan soal batasan gula, garam, dan lemak (GGL). Beauty.

Adapun, rekomendasi batasan konsumsi GGL menurut Permenkes No. 30 Tahun 2013 yaitu mengonsumsi gula sebanyak

Selanjutnya, dr. Rudy pun mengingatkan kita untuk selalu melakukan aktivitas fisik, yakni denganberolahraga 30 menit per hari, 5 kali seminggu dengan total 150 menit. 

"Itu gak boleh digabung atau dirapel. Ketiga, istirahat cukup. Keempat, berpikir positif sembari mengelola stres. Terakhir, hindari rokok," imbuh dr. Rudy.

Terakhir, dr. Rudy pun mengingatkan, alangkah baiknya jika diabetes diketahui sebelum bergejala, Beauty.

"Jadi, jika sudah kesemutan, kulit gatal dan sebagainya, itu bagian dari komplikasi diabetes. Kalau ditanya ada gejala, enggak? Belum tentu. Karena pada kondisi awal, diabetes itu enggak bergejala," tandasnya.