Menu

Oh Ternyata... Ini Alasan Mengapa Kualitas Daging Sapi Australia Terkenal di Dunia, Favoritmu Juga?

24 November 2022 06:05 WIB

Daging sapi Australia. (Riana/HerStory)

HerStory, Jakarta —

Beauty, siapa sangka ternyata Australia termasuk dalam jajaran negara penghasil daging sapi terbesar di dunia. Gak cuma kuantitasnya saja, jenis daging merah asal Negeri Kanguru ini juga dikenal dengan kualitasnya yang baik.

Meat & Livestock Australia, Regional Manager South-East Asia, Valeska, mengatakan, hingga saat ini daging sapi Australia sudah menjadi bisnis mendunia yang telah diekspor ke lebih dari 100 negara, termasuk salah satunya Indonesia.

Valeska juga menegaskan, daging Australia yang ada di Indonesia ini sudah memperoleh sertifikasi halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Daging sapi ini pun halal dikonsumsi umat muslim karena proses pemotongannya dipastikan sesuai syariah Islam.

Lantas, dibanding dengan daging sapi lokal, apa saja ya keunggulan daging sapi Australia ini?

Dikatakan Valeska, daging sapi Australia juga memiliki keunggulan yang membuat karakteristiknya berbeda dari daging sapi lainnya. Menurutnya, cara peternak Australia merawat sapi ternaknya sangat berpengaruh terhadap kualitas daging.

"Para peternak sangat care, bagaimana membesarkan ternak, dikasih makan apa, lingkungan hidupnya seperti apa. Di Australia, udara segar rumput banyak. Hewan tersebut dalam berkembang biak secara natural, akhirnya menghasilkan daging sapi yang bagus," tutur  Valeska, saat ditemui di sela acara National Butchery and Cooking Competition di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (23/11/2022).

Ia pun menuturkan, para peternak sapi di Australia sendiri sebenarnya adalah peternak rumahan atau family business. Bedanya adalah karena mereka sudah bergenerasi jadi tingkat kualitasnya selalu terus dijaga. 

Selain itu, kata Valeska, para peternak di sana juga telah berpengalaman selama 200 tahun secara turun temurun. Sehingga, segala sistem peternakannya sudah semakin disempurnakan. 

"Saat ini ada sekitar 26 juta sapi di Australia. Di mana 50 persen lahan di Australia memang digunakan untuk peternakan. Sapi-sapinya pun dikembangbiakkan di tempat ideal, pakan rumputnya pun berbeda. Faktor-faktor itu mendukung hasil daging yang lebih lembut, serta dipastikan bebas zat adiktif dan hormon artifisial," imbuh Valeska.

Valeska bilang, dalam menjaga kualitas daging, para peternak di Australia pun menjaga sapi-sapinya agar terhindar dari stress. Karena, seperti manusia, sapi pun bisa stres. 

"Dan, jika sapi merasa stress, hal ini akan memengaruhi kualitas daging. Dan itu secara ilmiah sudah terbukti bahwa jika sapi stress mengeluarkan asam, dan asam itu yang akan menghasilkan PH yang tinggi, maka dagingnya alot," jelas Valeska.

Kemudian, Valeska juga mengatakan bahwa daging sapi Australia diproduksi menggunakan sistem dan standar keamanan pangan yang ketat. 

"Australia menerapkan sejumlah program yang menjamin kualitas dan pelacakan, misalnya Identifikasi Ternak Nasional (NLIS) yang merupakan sistem untuk mengidentifikasi dan pelacakan ternak dengan mendukung keamanan hayati dan pangan, integritas produk, sampai akses pasar," terangnya.

"Intinya, sejak dari peternakan sampai disajikan di atas piring (farm-to-plate), Australia selalu memperhatikan kualitas, keamanan, dan integritas produksi daging merah. Sehingga, hasil kerja keras para peternak Australia itu dapat dinikmati konsumen, baik di Indonesia maupun di negara lain," pungkas Valeska