Menu

Duh Ngeri... Tekanan Darah Bisa Meroket ke Level ‘Tingkat Tinggi' Jika Kita Melakukan Kebiasaan Buruk yang ‘Sepele’ Ini Beauty!

04 Desember 2022 15:00 WIB

Ilustrasi memeriksa tekanan darah. (pinterest/freepik)

HerStory, Bogor —

Beauty, ketika datang ke penyakit yang mengancam jiwa, seperti tekanan darah, kita sering diminta untuk memperbaiki kebiasaan gaya hidup.

Kebiasaan tak sehat seperti tidur larut malam, bangun terlambat, makan terlalu banyak, makan lebih sedikit, sering makan makanan olahan, tak cukup olahraga dianggap bertanggung jawab atas sebagian besar penyakit akhir-akhir ini.

Stres fisik dan mental sama-sama merusak

Stres tak disederhanakan menjadi stres mental atau kecemasan dan depresi. Stres juga terjadi ketika tubuh mengalami beban yang luar biasa untuk tetap berjalan.

Ketika tubuh tak mendapatkan aktivitas fisik yang cukup, atau ketika tak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan dari makanan yang dikonsumsi, maka akan muncul tekanan untuk bekerja dengan sumber daya yang terbatas. Ini adalah ketika datang di bawah tekanan.

Menurut Dr. Maharshi Desai, Kepala Departemen Kedokteran Umum, Rumah Sakit Apollo Ahmedabad, penyebab hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah multifaktorial. Seperti, gaya hidup modern seperti stres, tak banyak bergerak, mengonsumsi makanan olahan, dan peningkatan asupan garam bertanggung jawab atas tekanan darah tinggi.

“Mengkonsumsi makanan berlemak dan makanan olahan yang mengandung bahan pengawet dan zat aditif dalam jumlah tinggi, juga menyebabkan risiko hipertensi,” tuturnya.

Selain itu, hipertensi juga bersifat turun-temurun. Jika salah satu dari orang tua atau saudara kandung kamu memiliki tekanan darah tinggi maka itu meningkatkan risiko untuk mengembangkannya juga, katanya tentang faktor non-gaya hidup yang berkontribusi terhadap hipertensi. 

Tetapi sekali lagi beberapa penelitian mengatakan bahwa kebiasaan tidak sehat memberikan dorongan ekstra pada faktor keturunan.

Garam adalah pelakunya

Hubungan antara asupan natrium dan hipertensi sudah diketahui dengan baik. Studi penelitian telah membangun hubungan yang kuat antara keduanya dan para ahli kesehatan selalu memperingatkan untuk membatasi asupan garam dalam segala bentuk untuk mengurangi risiko yang terkait dengan tekanan darah tinggi.

Tentang konsumsi garam yang berlebihan, Dr Ashutosh Shukla Senior Director-Internal Medicine & Medical Advisor Max Hospita, mengatakan, rekomendasi sesuai pedoman adalah bahwa sepanjang hari jumlah garam yang harus dikonsumsi rata-rata orang tidak boleh lebih dari satu sendok teh penuh.

Sekarang muncul pertanyaan kritis, apakah masalahnya terletak pada takaran garam yang kita makan? Atau apakah itu masalah yang lebih luas?

Seorang manusia normal mengkonsumsi garam dalam beberapa cara. Banyak garam ditambahkan ke makanan olahan untuk meningkatkan umur simpannya. Makanan yang dikemas sarat dengan garam untuk meningkatkan rasa dan tekstur juga. Garam-garam ini juga merupakan risiko potensial untuk hipertensi.

Ia juga menyarankan untuk tak terlalu banyak mengonsumsi garam.

“Cobalah untuk menghindari makanan yang mengandung garam berlebih seperti chutney, acar, saus tomat, keripik, kentang goreng, keju, dan namkeens,” saran Dr Shukla.