Menu

Waspada! Kandungan Skincare Ini Gak Boleh Dipakai Barengan Lho Beauty, Cuss Cari Tahu Solusinya Yuk...

05 Desember 2022 12:50 WIB

Ilustrasi seorang wanita sedang mengaplikasikan moisturizer. (Freepik/artursafronovvvv)

HerStory, Jakarta —

Meski diwajibkan untuk memakai skincare, beberapa kandungannya ternyata tak bisa asal pakai lho Beauty! Pasalnya, ada beberapa kandungan yang tak bisa dipakai secara bersamaan. Bukannya membuat kulit sehat, hal ini malah bisa membuat rusak kulitmu dan bahkan membahayakan!

Lantas, bahan skincare apa saja yang sebaiknya tak digunakan di waktu yang sama? Bagaimana solusinya?

Apa Saja Kandungan Skincare yang Tak Boleh Dipakai Bersamaan?

Supaya niat membuat kulit sehat kamu tak berbalik menjadi petaka, sebaiknya cari tahu dulu bahan skincare apa saja yang tak disarankan digunakan secara bersamaan. Dilansir dari laman well and good dan everyday health melalui sindikasi konten Suara.com, berikut beberapa daftarnya!

1. Retinoid atau retinol dengan alpha hydroxy acid (AHA)

Retinoid dan AHA sama-sama keturunan vitamin A. Kedua bahan skincare tersebut bagus untuk anti-penuaan karena mempercepat pergantian sel kulit dan meningkatkan produksi kolagen untuk mencerahkan kulit lho Beauty.

Meski begitu, penggunaan secara bersamaan tak disarankan. Sebab, kulit akan lebih mudah teriritasi. Jika memiliki kulit sensitif, kulit kamu mungkin menjadi merah bahkan terkelupas. Sebagai gantinya, kamu bisa menggunakannya dengan cara selang-seling dari hari ke hari.

2. Copper peptide dan vitamin C

Penggunaan copper peptide atau peptida tembaga dalam skincare semakin populer berkat kemampuannya merangsang peremajaan kulit. Namun pastikan kamu tak menggunakannya bersama dengan vitamin C.

Copper peptide dan vitamin C yang digunakan bersamaan akan mengurangi efektivitas keduanya, terutama sifat antioksidan pada vitamin C. Sebagai alternatif, kamu bisa menggunakan selang-seling untuk skincare pagi dan malam.

3. Asam salisilat dengan retinoid atau retinol

Saat garis-garis halus muncul, kamu mungkin akan direkomendasikan memakai retinoid. Di sisi lain, kamu mungkin juga tertarik dengan penggunaan asam salisilat yang mampu mempercepat proses pergantian kulit dan membersihkan pori-pori.

Sayangnya, kandungan skincare ini termasuk yang tak boleh dipakai bersamaan. Sebab, keduanya bisa membuat kulit wajah kamu kering.

Saat kulit berada dalam kondisi over dying, iritasi akan mudah terjadi. Produksi minyak juga akan meningkat dan menyebabkan jerawat. Oleh karena itu, coba gunakan salisilat pada pagi hari dan retinoid di malam hari.

4. Retinoid atau retinol dengan vitamin C

Vitamin C adalah bahan skincare yang dapat bekerja dengan baik pada lingkungan pH asam. Sementara itu, retinol akan bekerja pada pH yang lebih tinggi atau basa. Menggunakan retinoid dan vitamin C pada satu waktu hanya akan membuat kedua bahan tersebut bekerja tak maksimal.

Sebagai gantinya, gunakan retinol di malam dan vitamin C di siang hari. Waktu pemakaian ini sangat penting karena retinol justru bisa rusak saat terkena sinar matahari, sementara sifat antioksidan vitamin C akan melindungi kulit dari sinar matahari.

5. Benzoil peroksida dengan retinoid atau retinol

Penggunaan skincare berbahan retinoid memang perlu hati-hati. Hindari untuk menggunakan skincare ini dengan benzoil peroksida. Sebab benzoil peroksida dapat menonaktifkan molekul retinoid.

Dengan begitu, kamu yang berniat menggunakan retinoid untuk obat jerawat atau penghilang garis halus justru tak akan bisa mendapatkan manfaatnya. Sebagai alternatif, gunakan benzoil peroksida di pagi hari sementara retinol di malam hari.

Artikel Pilihan