Menu

Rahasia Sukses Mona Monika, Head of Group Strategic Marketing & Communications Bank DBS Indonesia: Saya Gak Percaya Sesuatu yang ‘Instan’

07 Desember 2022 06:05 WIB

Mona Monika, Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia. (Istimewa/Edited By HerStory)

HerStory, Jakarta —

Beauty, wanita di Indonesia banyak yang memiliki potensi dan kemampuan besar untuk menjadi pemimpin. Ya, saat ini cukup banyak kaum hawa yang berada di puncak kepemimpinan di perusahaan ataupun organisasi. Bahkan tak sedikit pula yang memulainya dari nol, lho Beauty. Salah satunya adalah Mona Monika, yang saat ini menduduki posisi Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia.

Diakui Mona, sapaan akrabnya, bukan hal mudah bagi dia untuk mencapai posisinya sekarang. Tuntutan pekerjaan, segala hambatan dia jadikan sebagai tantangan. Lantas, bagaimana sih perjalanan karir Mona sampai ke posisi puncak di sebuah Bank terkemuka di Asia ini?

Kepada HerStory, Mona mengaku mengawali karir di bidang kehumasan atau public relation (PR) pada tahun 1998, dan sepanjang karirnya ia telah bekerja di berbagai sektor sebelum menjadi bagian dari Bank DBS Indonesia di tahun 2014 lalu.

“Awal mulai saya kerja itu jadi preschool teacher di Jakarta. Kemudian saya langsung terjun sebagai PR officer di beberapa hotel di Indonesia, dari hospitality industry saya move ke British Council,  juga sebagai public relation Manager, terus habis itu saya move ke Medco Energi, juga sebagai Head of Communication. Terus udah gitu masuk mulai Microsoft sama Country PR, abis itu ke CIGNA, terus diperkenalkanlah ke Bank, jadi VP of Corporate Affairs di Citi Bank. Singkat cerita saya kemudian saya ditawarkan posisi di DBS,”  aku Mona, baru-baru ini.

Manjajaki karir di sektor perbankan sendiri tak pernah terlintas di benak Mona. Justru cita-citanya sejak belia adalah menjadi seorang Diplomat. Terjun ke dunia komunikasi sendiri diakui Mona adalah gegara dikenalkan oleh sang Ayah. 

Dan melalui kontribusinya itu, Beauty, program PR yang Mona pimpin pun mendapatkan berbagai penghargaan diantaranya dari Indonesia Public Relations Awards 2022 oleh Warta Ekonomi serta PR Indonesia Awards 2022 oleh PR Indonesia.

“Saya dikenalkan ke dunia komunikasi ini oleh Ayah saya pas SMA dulu. Ayah saya suka cerita soal Almarhumah Resita Supit, PR pertama di Indonesia. Nah, itu yang bikin saya tertarik. Tapi saya gak tahu nih, kuliahnya apa sih mau masuk komunikasi itu, saya malah masuk sastra Inggris. Tapi waktu itu saya sangat mencintai kesastraan, karena saya suka baca dan nulis. Dan ternyata itu adalah skill dasar yang dibutuhkan untuk bekerja di dunia komunikasi,” tutur Mona.

Dalam menggeluti karirnya, Mona menganut prinsip penting dalam hidupnya. Ia sangat meyakini bahwa kerja keras dan juga ketekunan itu adalah kunci bagaimana seseorang bisa maju dalam tangga karir.

“Semua orang tuh menurut saya gak ada yang bodoh, tapi kalau kita memiliki dua hal itu, yakni tekun dan kerja keras, saya rasa semua orang bisa berhasil. Karena saya gak percaya ada sesuatu yang instan. Biasanya kalau ada yang instan, pasti ‘hidupnya’ gak lama. Kalau kita kita terbentuknya instan, begitu ada , kita akan susah untuk melewati tantangan itu. Once kita kesandung dan susah bangun lagi, karir kita akan mandek, obsiously,” sambung Mona.

Mona mengaku, saat dirinya terjun di dunia kerja, apapun pekerjaan dan sekecil apapun tanggung jawabnya, dia akan selalu serius dan bekerja keras. 

“Saya tak pernah mengentengkan setiap pekerjaan yang diberikan kepada saya, walaupun itu hanya mungkin sangat kecil. Dan dan saya rasa itu yang dilihat oleh atasan atasan saya mengapa akhirnya mereka drive saya juga saya promosi ke promosi yang lain, contohnya di DBS ini,” ujar Mona.

“Saya masuk DBS itu, level saya itu masih VP. Dari VP saya dipromosiin waktu itu pertengah Maret, nah Januarinya saya dipromosiin jadi SVP. Jadi gak sampe setahun. Trus i think a year later saya dipromosikan jadi Executive Director, jadi itu tadi saya rasa mungkin atasan-atasan saya melihat saya itu memang mengutamakan kerja keras dan ketekunan itu tadi,” lanjut Mona.

Nah Beauty, sebagai salah satu leader wanita di DBS Indonesia, Mona pun ternyata punya pandangan menarik soal isu pemberdayaan perempuan di Indonesia saat ini, lho. 

Dia berpandangan, beruntung saat ini kesempatan bagi wanita sudah mulai terbuka dan batasan-batasan yang ada mulai menghilang. Maka dari itu, peluang ini harus dimanfaatkan sehingga para wanita dapat berperan aktif dan memberikan dampak positif untuk semua orang.

“Jadi di Indonesia itu bukan masalahnya pemberdayaannya itu, opsinya itu ada banyak sekali. Menurut saya kita beruntung sekali bahwa kita tinggal di Indonesia. Jadi yang sebenarnya yang kita harus miliki adalah bagaimana kita meningkatkan pemberdayaan mulai dari diri kita sendiri,” ujar Mona.

Lebih lanjut, Mona juga mengatakan bahwa semua hal yang ada di depan kita adalah kesempatan. Oleh karena itu, kesempatan tersebut harus dimanfaatkan dengan baik dan jangan disia-siakan, sehingga wanita dapat berkontribusi secara positif bagi banyak orang. 

Hal ini juga ia harapkan bagi wanita Indonesia agar dapat terus mengembangkan diri, baik untuk diri sendiri, keluarga, lingkungan kerja, dan masyarakat luas.

“Dan menurut saya juga, pekerjaan rumahnya adalah bagaimana kita memasyarakatkan inspirasi. Karena inspirasi itu membangun mimpi, dan mimpi itu mendorong kita untuk melakukan sesuatu untuk mencapai mimpi tersebut,” tukas Mona.

Dari pengalaman bekerja di sektor perbankan, dan berinteraksi dengan banyak orang, Mona beranggapan bahwa tak ada perbedaan yang fundamental antara pria dan wanita dalam hal skill. 

Dia menilai, produktivitas wanita di sektor perbankan sendiri tak kalah dengan pria. Di Bank DBS sendiri khususnya, dia melihat bahwa peran dari pria dan wanita cukup saling menyeimbangkan satu sama lain.

“Saya gak melihat ada halangan wanita untuk maju dan menduduki jabatan penting di Bank. Dan saya juga tak pernah melihat ada pemimpin yang menghalangi wanita untuk menduduki posisi tersebut, karena di Bank-Bank yang pernah saya bekerja itu, mereka itu sangat fokus pada result oriented. As a person, apakah kamu bisa memberikan result itu. Jadi yang dilihat itu skill-nya. Dari hasil kerja, bukan gender, umur, orientasi, kita gak melihat itu,” terang Mona.

Mona pun lantas memaparkan ihwal value atau nilai-nilai yang ia pegang sebagai salah satu women leader di Bank DBS Indonesia ini. Lagi-lagi ia menegaskan bahwa ia sangat menjunjung tinggi ketekunan dan kerja keras. Karenanya, dua hal itulah yang ia terapkan saat memimpin ataupun dalam hal merekrut anggota timnya.

“Selain tekun dan kerja keras, saya juga menjunjung tinggi yang namanya purpose. Dan itu yang saya lihat sebelum merekrut orang, sebelum saya lihat skill-nya, saya lihat energinya dulu, semangatnya. Baru abis itu saya tanyakan soal pekerjaannya,” ujar Mona.

“Dan berikutnya, saya akan melihat orang-orang yang positive, itu penting banget. Karena saat ini kita butuh orang yang mempunyai pandangan yang positif, saya gak butuh orang yang suka berpandangan negatif, atau yang mungkin orang yang suka mengasihani diri, suka complain,” lanjut Mona.

Kemudian, terkait dengan pesatnya kemajuan teknologi, hal itupun mengharuskan dirinya untuk siap menghadapi berbagai macam tantangan. Lantas, bagi Mona sendiri, suka duka bekerja di sektor perbankan ini apa saja ya?

“Sebenarnya sukanya banyak, ilmunya banyak banget dan kita gak pernah berhenti untuk yang namanya re-skilling and up-skilling. Selain itu, sukanya bekerja di DBS sendiri segala sesuatu itu sangat terbuka, opportunity sangat terbuka fasilitas untuk saya lebih maju sangat terbuka dan difasilitasi,” kata Mona.

“Sementara dukanya mungkin sibuk aja ya, kerjanya gak berhenti-henti. Karena dunia ini kan sangat dinamis ya. Mungkin kalau ada orang gak biasa itu terkaget-kaget, karena kita tuh harus mengerjakan 5 hal dalam 1 waktu,” sambung Mona.

Terakhir, saat disinggung terkait role model yang berpengaruh terhadap kesuksesnya hidupnya, Mona mengaku punya banyak sosok wanita inspiratif, gak cuma satu, Beauty. Dan salah satu sosok inspiratif bagi Mona adalah Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani.

“Sebenarnya saya gak punya 1 role model. Jadi hari ini misalnya saya lihat Ibu Sri Mulyani, saya bisa kagum banget ama dia. Terus misalnya saya meeting sama siapa lagi, misalnya sama CFO saya, dia juga wanita dan pinternya setengah mati. Nah hari itu saya bisa terinspirasi sama dia. Jadi saya tidak punya 1 role model, tapi saya punya banyak sosok wanita inspiratif, di dunia kerja saja, ketika saya bertemu dan berinteraksi menjadi inspirasi saya di hari itu,” tandas Mona.

Nah Beauty, itulah kisah sukses seorang Mona Monika, semoga menginspirasi kamu ya!