Menu

Kanker Usus Mematikan! Ini Sederet Perubahan Kebiasaan BAB dan Tanda pada Feses yang Harus Diperhatikan

08 Desember 2022 07:35 WIB

Ilustrasi sedang buang air besar. (Freepik/gpoinstudio)

HerStory, Bogor —

Beauty, usus adalah bagian integral dari sistem pencernaan kita. Usus adalah tabung berotot berongga, terletak di bagian bawah saluran pencernaan yang mengalir dari perut ke anus. 

Fungsi dasar usus sendiri adalah untuk mencerna makanan, menyerap nutrisi ke dalam aliran darah, kemudian mengolah dan membuang limbah yang tidak dapat digunakan oleh tubuh.

Dan kanker usus sendiri terjadi ketika sel-sel di usus besar mulai tumbuh tak terkendali, Beauty. Itu juga disebut kanker usus besar tergantung di mana kanker itu dimulai, kata Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS).

Sementara gejala kanker usus mungkin tak terlalu terlihat pada tahap awal, tapi nyatanya ada tanda-tanda tertentu yang dapat membantumu mendeteksinya tepat waktu. 

Menurut Dr Belinda Griffiths, GP dari The Fleet Street Clinic, hampir semua penderita kanker usus mengalami buang air besar lebih sering.

Meskipun tak ada jumlah buang air besar yang 'normal', karena dapat terjadi dari tiga kali sehari hingga tiga kali seminggu, banyak pasien kanker usus mendapati diri mereka lebih sering ke toilet. 

Namun, bukan berarti semua sering buang air besar merupakan tanda kanker usus, Beauty. Sebaliknya itu bisa menjadi tanda bahwa seseorang memiliki lebih banyak serat atau biji-bijian dari biasanya, menurut Mayo Clinic.

Apa saja perubahan kebiasaan BAB dan tanda pada feses yang harus diperhatikan?

Beauty, penting untuk kamu mewaspadai perubahan kebiasaan buang air besar atau BAB. Ini termasuk harus buang air besar lebih banyak dan kotoranmu mungkin juga menjadi lebih encer, kata NHS.

Selain itu, seseorang mungkin mengalami darah terus-menerus di kotoran yang terjadi tanpa alasan yang jelas atau terkait dengan perubahan kebiasaan buang air besar, sesuai dengan kesehatan tubuh.

Tanda-tanda kanker usus lain yang tak boleh diabaikan

NHS juga mencatat bahwa nyeri perut bagian bawah (perut), kembung, atau ketidaknyamanan yang terus-menerus dapat menjadi tanda lain dari kanker usus. 

Ini selalu disebabkan oleh makan dan mungkin terkait dengan hilangnya nafsu makan atau penurunan berat badan yang tidak disengaja secara signifikan, kata badan kesehatan.

Selain itu, masalah kesehatan lainnya dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan kanker usus. Ini termasuk:

  • Darah dalam kotoran bila disertai rasa sakit atau perih bisa jadi ambeien (wasir)
  • Perubahan kebiasaan buang air besar atau sakit perut juga bisa disebabkan oleh pola makan
  • perubahan kebiasaan buang air besar menjadi lebih jarang, dengan kotoran yang lebih keras, biasanya tidak disebabkan oleh kondisi yang serius

Deteksi tepat waktu adalah kuncinya

Deteksi penyakit kronis sejak dini dan tepat waktu adalah kunci untuk mencegahnya berkembang dan mengancam jiwa.

Jika kamu melihat gejala yang berhubungan dengan kanker usus, maka kamu harus segera mengunjungi dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan rektal digital (DRE), dan memeriksa perut (abdomen).

Menurut NHS, dokter juga dapat memeriksa darah untuk mengetahui apakah kamu menderita anemia defisiensibesi.

Meskipun kebanyakan penderita kanker usus tak memiliki gejala anemia, mereka mungkin kekurangan zat besi akibat pendarahan dari kanker, kata badan kesehatan.

Pemeriksaan sederhana yang disebut sigmoidoskopi fleksibel, atau kolonoskopi atau kolonografi CT dapat digunakan untuk mendeteksi kanker usus. Selain itu, CT scan dan MRI juga dapat membantu mendiagnosis penyakit.

Siapa yang berisiko lebih besar?

Seiring bertambahnya usia, peluang kamu terkena kanker usus dapat meningkat, Beauty.

Mengenai kanker usus, Cancer Research UK mengatakan bahwa faktor-faktor termasuk usia, riwayat keluarga, obesitas, kebiasaan makan yang tidak sehat, aktivitas fisik yang rendah, merokok dan konsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ini.

Jika kamu memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya seperti diabetes, batu empedu, dan akromegali, sekali lagi kamu rentan terhadap penyakit tersebut.

Jadi, pastikan kamu melakukan tes dan skrining secara teratur untuk menghindari keterlambatan diagnosis dan pengobatan, ya Beauty!