Orang tua bertengkar di depan anak-anaknya. (Pinterest/freepik)
Perdebatan dalam rumah tangga pada dasarnya merupakan hal yang kumrah. Namun, alangkah lebih baik jika Moms dan Dads dapat menangani situasi ini dengan bijak, salah satunya dengan menghindari keterlibatan anak.
Saat anak menyaksikan pertengkaran antara orang tua, maka hal tersebut akan memberikan dampak yang gak baik baginya. Apalagi jika situasi ini berlangsung terus-menerus yang mana dapat memengaruhi mental hingga kualitas hidup sang anak.
Nah, kira-kira apa saja dampak negatif jika bertengkar di hadapan anak? Yuk, simak selengkapnya agar Moms gak melakukan kesalahan ini, ya.
Orang tua merupakan panutan anak yang dapat membuatnya merasa aman dan nyaman. Ketika orang tua sering bertengkar di depan anak, kondisi ini dapat mengubah pandangan mereka sehingga mereka merasa enggak nyaman dan aman berada di sekitar orang tua mereka.
Situasi konflik yang tinggi dalam rumah tangga membuat orang tua merasa stres. Kondisi ini akan memengaruhi kualitas hubungan dengan anak. Orang tua yang kerap bertengkar di depan anak akan lebih sulit untuk menunjukkan rasa kasih sayang dan sikap hangat pada keluarga, termasuk anak-anak.
Melihat pertengkaran yang kerap terjadi pada orang tua membuat anak rentan mengalami gangguan kecemasan. Hal ini membuat anak memiliki pikiran negatif terhadap kondisi rumah tangga orang tua, misalnya perceraian.
Pertengkaran orang tua yang terjadi di depan anak dapat menyebabkan anak merasa bersalah, malu, hingga enggak berdaya. Perasaan yang muncul terus-menerus dapat membuat rasa percaya diri anak menurun.
Tentunya pertengkaran yang sering terjadi di depan anak akan menyebabkan anak mengalami kondisi stres. Stres dapat menimbulkan berbagai risiko pada kesehatan anak, baik secara fisik maupun mental. Enggaj hanya itu, tingkat stres yang tinggi pada anak dapat berdampak pada kegiatan sekolah maupun kehidupan sosial.