Menu

Rambutmu Rontok? Bisa Jadi Karena Hormon, Begini Cara Mengatasinya

02 Desember 2020 16:35 WIB

Ilustrasi wanita yang sedang melihat rambut rontok disisir.(Pinterest/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Meski faktanya memang benar bahwa pria lebih cenderung mudah kehilangan rambutnya daripada wanita, tetapi rambut menipis, dan rambut rontok sebenarnya memengaruhi kedua jenis kelamin. 

Untungnya, ada juga banyak cara untuk mengatasi rambut rontok baik pada wanita maupun pria (tergantung penyebab, tentu saja).

Berikut adalah beberapa alasan umum dan enggak umum mengapa Beauty mengalami kerontokan rambut di kepala dan apa yang kamu bisa lakukan untuk mengatasi itu.

1. Kamu sedang hamil

Kehamilan adalah salah satu contoh dari jenis stres fisik yang dapat menyebabkan rambut rontok (juga karena pengaruh hormon). Rambut rontok yang berhubungan dengan kehamilan lebih sering terlihat setelah bayimu dilahirkan.

Jika kamu mengalami kerontokan rambut setelah hamil, yakinlah bahwa rambutmu akan tumbuh kembali dalam beberapa bulan. 

2. Kamu mengkonsumsi terlalu banyak vitamin A

Suplemen atau obat-obatan yang mengandung vitamin A berlebihan dapat memicu kerontokan rambut, menurut American Academy of Dermatology. 

Sebuah informasi, nilai Harian untuk vitamin A adalah 5.000 Unit Internasional (IU) per hari untuk orang dewasa dan anak-anak di atas usia 4 tahun. Sedangkan kandungan vitamin A dalam suplemen dapat mengandung 2.500 hingga 10.000 IU. 

Kabar baiknya, ini juga merupakan penyebab kerontokan rambut yang dapat dipulihkan, dan setelah kelebihan vitamin A dihentikan, rambut akan mulai tumbuh secara normal kembali.

3. Kurang protein

Menurut American Academy of Dermatology, memiliki terlalu sedikit protein dalam makanan berpotensi menyebabkan kerontokan rambut yang enggak diinginkan. 

Kamu dapat dengan mudah menambahkan lebih banyak protein ke dalam makananmu dengan memasukkan lebih banyak telur, ayam, kacang-kacangan, dan yogurt ke dalam menu makan harian.

4. Ibumu juga mengalami kerontokan 

“Jika Anda berasal dari keluarga di mana wanita mulai mengalami kerontokan rambut pada usia tertentu, maka Anda mungkin lebih rentan terhadapnya,” kata Dr. Glashofer dilansir dari Health.com. 

Beda dengan pria, wanita cenderung enggak memiliki garis rambut yang surut, sebaliknya bagian rambut wanita mungkin melebar dan mungkin memiliki rambut yang menipis. Ini juga dikenal sebagai kebotakan pola wanita.

5. Hormon berubah

Sama seperti perubahan hormon kehamilan yang dapat menyebabkan rambut rontok, begitu juga dengan mengganti atau memberhentikan pil KB. Ini juga dapat menyebabkan telogen effluvium, dan lebih mungkin terjadi jika kamu memiliki riwayat keluarga rambut rontok. 

Perubahan keseimbangan hormonal yang terjadi saat menopause mungkin juga memiliki akibat yang sama. 

Bicarakan dengan dokter tentang jenis kontrasepsi lainnya. Menghentikan kontrasepsi oral terkadang juga dapat menyebabkan kerontokan rambut, tetapi efek ini hanya sementara.

6. Rambut terlalu banyak model

Penataan dan perawatan rambut yang ketat selama bertahun-tahun dapat menyebabkan rambut kamu rontok. Contoh gaya ekstrim termasuk kepang ketat, anyaman rambut atau baris jagung serta produk kimia untuk meluruskan rambutmu. 

Karena praktik ini sebenarnya dapat memengaruhi akar rambut, rambut kamu mungkin enggak akan tumbuh kembali.

Selain menghindari gaya dan perawatan ini, American Academy of Dermatology merekomendasikan penggunaan kondisioner setelah setiap sampo, biarkan rambutmu mengering dengan sendirinya, membatasi pemakaian waktu pengeriting rambut dan menggunakan produk kecantikan rambut yang berhubungan dengan listrik dan panas enggak lebih dari sekali seminggu.

Artikel Pilihan