Ilustrasi ADHD. (Times of India/Edited By HerStory)
Beauty, pernahkah kamu mendengar tentang Attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD)?
Ya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS sendiri mendefinisikan ADHD sebagai salah satu gangguan perkembangan saraf yang paling umum pada masa kanak-kanak.
Menurut badan kesehatan itu, anak-anak dengan ADHD memiliki 'kesulitan memperhatikan, mengendalikan perilaku impulsif, atau menjadi terlalu aktif.'
Dan yang mengkhawatirkan tentang kondisi ini adalah seringkali tak terdiagnosis, dan ternyata lebih banyak diidap wanita, lho! Kok bisa ya?
Dikutip dari Times of India, Selasa (3/1/2022), yuk simak ulasannya di bawah ini, Beauty!
The Verywell Mind menyatakan bahwa kesenjangan diagnosis antara pria dan wanita terjadi karena secara tradisional diyakini bahwa ADHD kebanyakan menyerang pria.
Selain itu, karena wanita cenderung menunjukkan gejala yang kurang jelas atau mengganggu secara sosial dibandingkan pria, kondisi tersebut tetap tidak terdiagnosis pada mereka.
Menurut para ahli, ADHD memanifestasikan dirinya dalam tiga cara. Ini termasuk lalai, hiperaktif/impulsif, atau kombinasi keduanya.
Sementara pria atau anak laki-laki dikatakan memiliki perilaku yang lebih hiperaktif/impulsif, gejala mereka lebih terkait dengan ADHD. Sebaliknya, wanita atau anak perempuan memiliki ADHD lalai, yang lebih halus dalam hal gejala.
ADHD lalai, juga dikenal sebagai ADD, adalah subtipe ADHD yang menyebabkan masalah seperti rentang perhatian terbatas, pelupa, atau penundaan.
Konon, orang dengan ADHD tipe lalai mengalami kesulitan memperhatikan detail, mudah teralihkan, sering kesulitan mengatur atau menyelesaikan tugas, sering melupakan aktivitas dan tugas rutin.
Laporan juga menunjukkan bahwa bias gender dapat memainkan peran penting dalam kesalahan diagnosis dan diagnosis ADHD pada wanita dan anak perempuan.
Mengingat bahwa gejala GPP tertentu termasuk pemalu atau impulsif, hal ini sering disalahpahami sebagai sifat karakter/kepribadian seorang gadis atau wanita, sehingga sulit untuk mendiagnosis penyebab sebenarnya dari kondisi tersebut.
Dan perlu kamu ketahui, Beauty, menurut WebMD, gejala dan tanda ADHD pada wanita dewasa dapat meliputi:
Terlepas dari penjelasan di atas, Beauty, tidaklah tepat untuk berasumsi bahwa wanita hanya mengalami tipe lalai dari ADHD. Konon, gejala ADHD lainnya pada wanita meliputi:
Nah, langkah pertama adalah mengenali gejalanya dan tak mengabaikannya karena cenderung menyerupai ciri kepribadian tertentu.
Libatkan profesional perawatan kesehatan dan pastikan untuk mendiagnosis kondisi tersebut sebelum melanjutkan ke pengobatan.
Dan brgantung pada sifat, keparahan, dan dampak kondisi pada orang tersebut, pendekatan pengobatan dapat diputuskan. Jangan ragu juga untuk mendapatkan bantuan atau memberikan bantuan kepada penderita ADHD.
Semoga informasinya bermanfaat, ya Beauty!