Menu

Penyakit Gagal Ginjal Kronik Jadi Masalah Pelik, Gimana Cara Tepat Mengatasinya? Simak Penjelasan Ahli Ini Beauty!

13 Januari 2023 09:10 WIB

Ilustrasi Ginjal. (pinterest/healthcentral)

HerStory, Jakarta —

Gagal ginjal kronik merupakan kondisi ketika fungsi ginjal menurun secara bertahap akibat adanya kerusakan di jaringan ginjal.

Secara medis, gagal ginjal kronik didefinisikan sebagai penurunan laju penyaringan ginjal selama tiga bulan atau lebih.

Gagal ginjal kronik menyebabkan cairan, elektrolit, dan limbah menumpuk di dalam tubuh dan menimbulkan banyak gangguan.

Dan, gejala dapat lebih terasa ketika fungsi ginjal sudah semakin menurun.

Pada tahap lanjutan, gagal ginjal kronik dapat membahayakan jika enggak ditangani dengan cepat dan tepat, bahkan bisa menyebabkan kematian.

Bicara soal masalah gagal ginjal kronik, Prof. Dr. dr. Endang Susalit, Sp.PD-KGH, FINASIM., selaku Ketua Tim Transplantasi Ginjal RS Siloam ASRI, mengatakan bahwa saat ini penyakit ginjal kronik menjadi masalah kesehatan masyarakat di seluruh Indonesia.

"Penyakit ginjal kronik saat ini menjadi masalah kesehatan masyarakat di seluruh Indonesia dengan angka prevalensinya sekitar 10% pada orang dewasa," kata Prof. Endang, dalam acara konferensi pers Layanan Unggulan Transplantasi Ginjal RS Siloam ASRI, Jakarta, Kamis (12/1/2023).

Lantas, bagaimana cara mengatasi penyakit gagal ginjal kronik?

Dikatakan Prof. Endang, gagal ginjal kronik bisa diatasi dengan pengobatan dan diet rendah protein. Namun, jika sudah berada pada tahap lanjut, cara ini bisa enggak berhasil.

"Penyakit ginjal kronik yang gak bisa diatasi dengan pengobatan dan diet rendah protein akan berakhir dengan gagal ginjal yang menyebabkan penurunan kualitas hidup pasien yang pada umumnya memerlukan pengobatan pengganti ginjal, yaitu dialisis atau transplantasi ginjal," jelas Prof. Endang.

Transplantasi ginjal bisa disebut sebagai terapi gagal ginjal yang paling ideal karena bisa mengatasi permasalahan akibat penurunan fungsi ginjal, sedangkan dialisis hanya dapat mengatasi sebagian masalah saja.

“Manfaat transplantasi dalam meningkatkan harapan hidup,” ujar Prof. Endang.

“Bisa dilihat pada pasien dialisis yang disebabkan oleh diabetes melitus yang dinyatakan memiliki harapan hidup 8 tahun, tapi jika dilakukan transplantasi ginjal, pada kelompok umur yang sama, harapan hidupnya meningkat menjadi 25 tahun," sambungnya.

Prof. Endang juga bilang, transplantasi ginjal telah mengalami kemajuan yaang pesat dalam bidang medis dan bedah.

Dan kata dia, saat ini, di Indonesia sudah diterapkan metode pemeriksaan persiapan operasi dan obat imunosupresan terbaru sehingga mengurangi angka rejeksi. 

"Teknik operasi terbaru yang sama dengan di luar negeri pun sudah diterapkan, sehingga keberhasilan harapan hidup donor dan pasien tak berbeda dengan hasil di luar negeri," paparnya.

"Contohnya, jika dahulu teknik pengambilan ginjal donor dilakukan dengan cara nefrektomi terbuka, sekarang dilakukan dengan metode laparoskopi yang sangat bermanfaat bagi pendonor,” pungkas Prof. Endang.