Menu

Putri Candrawathi Menangis, Tak Kuasa Terima Ejekan Disebut Wanita Tua yang Suka Ngada-ngada: Jika Boleh Memilih Rasanya Lebih Baik Saya....

26 Januari 2023 01:10 WIB

Potret Putri Candrawathi dengan riasan saat sidang (Instagram/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Putri Candrawathi tak kuasa menahan tangisnya saat membacakan nota pembelaan atau pleidoi setelah dijatuhkan tuntutan hukuman delapan tahun penjara. Dalam kesempatan membacakan pleidoi tersebut, Putri Candrawathi masih bersikukuh mengatakan bila dirinya sudah dilecehkan oleh Brigadir N Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Bukan hanya dilecehkan, Putri Candrawathi mengatakan bila Brigadir J juga mengancamnya dan orang-orang di sekitarnya sebelum insiden penembakan terjadi.

Klaim dirinya sebagai korban pelecehan seksual, Putri Candrawathi tak kuasa menerima tuduhan dan ejekann dari banyak pihak. Putri seakan ingin memutar waktu dan memilih untuk menutup rapat-rapat atas apa yang dilakukan Brigadir J kepadanya.

"Jika boleh memilih, rasanya mungkin lebih baik saya menutup rapat-rapat peristiwa yang saya alami tanggal 7 Juli 2022 itu," ujar Putri Candrawathi dalam sidang pleidoi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (25/1/2023).

Putri mengaku mengalami trauma mendalam dan malu dengan kejadian yang dialaminya saat itu. Belum lagi, istri Ferdy Sambo itu kini harus menerima banyak ejekan, salah satunya disebut sebagai wanita tua yang suka mengada-ada.

"Sementara di berbagai media dan pemberitaan saya dituduh berdusta dan mendramatisir situasi. Tidak berhenti di situ saja, saya dituding sebagai perempuan tua yang mengada-ada. Semua kesalahan diarahkan kepada saya tanpa saya bisa melawan," tutur Putri Candrawathi.

Kendati begitu, Putri memilih untuk diam. Pasalnya, apapun kebenaran yang diungkapnya tetap dianggap salah oleh publik.

"Ketika saya memilih untuk diam, publik mendesak saya untuk muncul dan bicara. Namun, ketika saya bicara, kembali muncul komentar dari para pengamat yang tidak pernah mengetahui kejadian sebenarnya namun berkomentar bahwa saya bukan korban kekerasan seksual, karena masih sanggup bicara. Apa pun yang saya lakukan menjadi salah di mata mereka," tukas ibu empat anak itu.