Nagita Salvina dan Caca Tengker (kanal247.com/Edited by Herstory)
Pengalaman buruk Nagita Slavina dan Caca Tengker saat kecil baru-baru ini terkuak yakni sering dibanding-bandingkan. Rupanya, rasa sakit dari pengalaman buruk itu bisa membuat mereka tak ingin anak-anaknya merasakan hal yang sama.
Aksi Mega Marsha Tengker atau yang akrab disapa Caca Tengker curhat tentang masa lalunya dibandingkan dengan sang kakak. Pengalaman ini dibagikan melalui akun Instagram pribadinya, @cacatengker dilihat dari Suara.com, Senin (6/2/2023).
"Aku dan Nuni sama-sama anak kedua dan punya kakak perempuan. Jujur dulu banyak ketakutan karena aku sendiri pernah punya pengalaman dibandingkan yang bikin diri sendiri merasa kurang," ujar Caca di unggahannya.
Nuni adalah anak Caca yang kedua, sehingga ia tak ingin apa yang dirasakan sebagai anak kedua Rieta Amilia dirasakan juga oleh anak yang sudah ia lahirkan.
Sementara itu mengutip Parenting All Womens Talk, banyak orangtua merasa anak mereka mencerminkan diri mereka sendiri, sehingga jika anak tak sebaik anak orang lain, maka mereka juga tak sama baiknya.
Tapi nyatanya pola pikir dan cara mengasuh anak ini berbahaya untuk masa depan dan perkembangan anak. Berikut ini 6 alasan sebaiknya orangtua jangan membandingkan anak yang harus dipertimbangkan, simak yuk Moms!
Membandingkan anak akan memukul keras harga dirinya. Hasilnya anak besar memiliki kepribadian yang rendah diri dari orang lain.
Jangankan sebagai kakak beradik, anak kembar juga umumnya berbeda. Ini karena mereka bakat dan minatnya masing-masing. Misalnya ada anak yang hebat di musik, hebat di olahraga, ilmu sosial hingga ilmu sains atau hitung-hitungan.
Membandingkan anak di depan umum bisa membuat anak sangat kesal dan malu, apalagi ketika disebutkan ia tak sebaik saudara kandungnya. Hasilnya, ia jadi ikut membenci saudara kandungnya.
Banyak orangtua tak tahu jika ingatan di masa kecil bisa bertahan hingga dewasa atau bahkan di usia tua. Jadi ketika ia disebut tak sebaik dan sehebat saudara kandungnya, maka dengan mudah terserap dan membekas.
Anak-anak bukanlah perlombaan, karena setiap anak memiliki jalannya masing-masing. Jadi, jangan khawatir jika anak belum berjalan seperti teman-temannya, atau hanya memiliki kosa kata yang jauh lebih sedikit, karena semua akan indah pada waktunya.
Tak hanya membandingkan dengan negatif, membandingkan dengan positif atau memuji anak terlalu berlebihan juga bisa membuat anak menjadi pribadi yang sombong di kemudian hari. Sehingga puji dan berikan penghargaan secukupnya jangan berlebihan.