Ilustrasi pasangan yang mengeluhkan saat berhubungan seksual. (Freepik/elnurfreepik)
Jika suami mulai loyo untuk berhubungan intim, sebaiknya jangan marah dulu Moms. Ini karena ada banyak penyebab difusngsi ereks* atau loyo pada pria yang berkaitan erat dengan beberapa kondisi penyakit.
Pasalnya, seorang pria yang mengalami kondisi tersebut sudah pasti tidak mencapai orgasme. Nah, berikut ini beberapa kondisi penyakit fisik yang bisa meningkatkan para suami loyo saat berhubungan intim, seperti dilansir dari laman Hello Sehat, Kamis (9/2/2023).
Salah satu penyakit yang patut diwaspadai oleh pria, yakni Diabetes. Pasalnya, diabetes sering menjadi penyakit penyebab impot*nsi atau disfungsi ere*si.
Hal tersebut terjadi akibat kadar glukosa berlebih pada penderita diabetes yang tidak dapat berubah menjadi energi, karena kadar hormon insulin dalam tubuh penderita diabetes sangat rendah.
Perlu diketahui, bahwa beberapa penyakit jantung, seperti penyumbatan pembuluh darah (aterosklerosis), tekanan darah tinggi (hipertensi), dan kadar kolesterol berlebih bisa meningkatkan risiko disfungsi ere*si.
Pasalnya, kondisi tersebut bisa menimbulkan pembentukan timbunan lemak dalam pembuluh darah, sehingga membuat aliran darah terhambat. Hal tersebut mengakibatkan, aliran darah tidak mampu mencapai area pen*s secara maksimal bisa menyebabkan disfungsi ere*si terjadi.
Salah satu penyakit yang bisa membuat pria loyo alias impot*nsi, yakni stroke. Stroke bisa menyerang seorang tanpa melihat umurnya. Perlu diketahui, bahwa saat mengalami stroke, aliran darah ke otak yang terserang penyakit ini bisa memengaruhi pembuluh darah pada jaringan erektil.
Kondisi tersebut bisa menyebabkan pen*s tidak bisa mengalami ere*si secara maksimal. Selain itu, sejumlah penelitian juga menunjukkan adanya penurunan hasrat sek*ual pada penderita stroke.
Salah satu penyakit kanker yang perlu diwaspadai oleh pria, yakni kanker. Pasalnya, kanker besar kemungkinan bisa menjadi penyebab disfungsi ere*si.
Alasannya, penggunaan obat-obatan dalam penyembuhan kanker mengandung zat antiandrogen. Pengobatan medis ini memang menyembuhkan kanker, tetapi cara kerjanya berlawanan dengan sistem produksi hormon pria sehingga mengurangi produksi hormon kejantanan pria.