Menu

Kok Darah Menstruasi Berwarna Cokelat dan Berlendir, Apakah Kondisi Tersebut Berbahaya? Simak Penjelasannya Yuk Moms!

13 Februari 2023 06:00 WIB

Ilustrasi darah menstruasi sedikit (Pexel/Cottonbro)

HerStory, Jakarta —

Apakah kamu sering mengalami darah menstruasi berwarna cokelat disertai lendir? Darah yang berwarna cokelat biasanya hadir menjelang atau saat akhir siklus menstruasi. Warna cokelat menandakan darah lebih lama berada dalam rahim Moms.

Alhasil, darah akan bereaksi dengan oksigen sehingga teroksidasi dan berubah warna. Tapi, tenah saja ya. Pasalnya, kondisi tersebut normal kok.

Tak hanya di penghujung siklus, bercak berwarna cokelat biasanya juga terjadi di tengah periode. Ini umumnya terjadi pada wanita yang meulai menggunakan pengendali kelahiran berbasis hormon sehingga membuat siklus lebih ringan.

Selain itu, hal tersebut juga bisa dialami oleh wanita yang mendekati masa menopause. Lantas bagaimana jika darah menstruasi berwarna cokelat disertai lendir Moms? Apakah hal tersebut juga terbilang normal?

Moms, tekstur juga menjadi salah satu pembeda darah haid dengan darah biasa. Komposisinya yang tercampur dengan sekresi vagina membuat darah menstruasi memiliki mucin.

Mucin sendiri merupakan bahan utama yang emmbuat cairan tubuh menjadi lebih thick. Nah, sel-sel penghasil mucin inilah yang melapisi tenggorokan, hidung, rahim, serta saluran leher rahim.

Jadi, jangan heran jika darah menstruasi tampak lebih kental dan berlendir. Sama halnya seperti konsistensi warna, jumlah komposisi darah menstruasi bisa berubah setiap waktu selama periode berlangsung. Biasanya diawali dengan cair, mengental, kemudian kembali kuning ketika menstruasi selesai.

Lalu, kapan harus khawatir?

Moms, darah menstruasi berwarna cokelat dan berlendir adalah suatu hal yang wajar. Tapi, ada kalanya perubahan warna tersebut bisa mengindikasikan kondisi tertentu. Segera hubungi dokter jika kamu mengalami hal ini disertai gejal tertentu, seperti:

  • periode mensruasi berlangsung lebih dari 7 hari
  • jarak siklus menstruasi kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari
  • nyeri dan pendarahan saat berhubungan seks
  • rasa sakit di vagina dan berut bagian bawah
  • demam
  • tidak menstruasi selama 3-6 bulan di usia produktif

Artikel Pilihan