Menu

Self Love vs Egocentric, Ahli Beberkan Bedanya: Ternyata Banyak yang Berkedok Cinta Padahal Egois, Duh...

13 Februari 2023 19:15 WIB

Ilustrasi self love. (iStockphoto/AaronAmat/Edited By HerStory)

HerStory, Jakarta —

Beauty, self love merupakan salah satu bentuk cinta yang diberikan kepada diri sendiri. Sayangnya, ada beberapa orang yang salah menafsirkannya dan kerap bersikap egocentric di balik topeng self love.

Menurut Psikolog Klinis, Irma Gustiana, orang yang egocentric biasanya berpikir dunia berputar hanya di sekelilingnya saja. Namun, ia enggan mengakui hal tersebut dan beralasan bahwa rasa egonya adalah bentuk dari kasih sayang ke diri sendiri.

Kondisi ini akan membuat seseorang menutup telinga dari kritik yang diberikan padanya. Ia gak mau mengakui kesalahan dan merasa hanya pendapatnya saja yang benar.

Egocentric merasa paling benar dan menutup diri dari pendapat orang. Dia dengan sadar menolak input dari orang lain yang bisa saja input positif,” ungkap Irma, saat ditemui HerStory di Tokopedia Tower, Jakarta, Senin (13/2/2023).

Tentunya egocentric berbeda dengan self love, Beauty. Menurut Irma, self love merupakan bentuk cinta untuk diri sendiri sehingga tercipta pribadi yang lebih baik dan hangat untuk orang lain.

“Banyak yang mengatasnamakan self love, tapi ternyata tanggung jawab gak kelar dan menarik diri dengan orang lain. Sebenarnya dari self love kita bisa giving back dengan orang lain lebih hangat,” terangnya.

Ia menjelaskan bahwa bentuk self love adalah memberikan ruang untuk diri sendiri, namun di sisi lain gak mengabaikan tanggung jawab yang ada.

Jadi saya mau me time tapi setelah itu kembali, kerjanya beres, tugas beres, dan dia jadi lebih hangat dan gak cranky. Jadi setelah self love kita bisa lebih baik dari kesehatan dan lebih baik juga ke orang lain,” sambungnya.

Irma menejaskan bahwa orang yang egocentric bisa saja muncul dari trauma masa lalu. Akibatnya ia enggan menerima masukan sebab merupakan bentuk pertahanan diri.

“Kalau ada orang lain memberikan feedback maka dianggap sebagai ancaman maka ia membentengi diri dari bentuk defensive,” ungkapnya.

Sedangkan, orang yang benar-benar menerapkan self love akan menerima masukan demi perbaikan diri yang lebih maksimal.

"Self love kalo diberikan sadar maka akan memproses bahwa orang yang memberi saran bahwa hal tersebut membuat perbaikan,” terangnya.

Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mengubah sifat yang egocentric adalah dengan mengakui bahwa diri sendiri adalah orang yang egois. Dengan begitu, kamu mulai terbuka dan menerima pandangan berbeda yang muncul dari orang lain.

“Orang tersebut harus memiliki kesadaran bahwa apa yang dilakukannya sudah mengganggu orang lain. Sayangnya orang tipe ini biasanya gak mau mengakuinya. Akibatnya ia merasa paling penting, biasanya ada trauma dan merasa paling tersakiti,” tandasnya.